MANUSIA itu tempatnya salah dan lupa (Al-Insaanu Mahallu al-khatha` wa al-nisyaan). Ungkapan itu pada prinsipnya manusia itu suka lupa, lalai, salah, dan khilaf.
Berkaca dari itu, tiada satu pun manusia yang hidup di dunia ini terlepas dari kesalahan atau berbuat dosa.
Sehingga manusia tentunya pernah berbuat dosa yang kecil dan dosa besar. Tapi, diantara perbuatan tersebut terdapat dosa-dosa besar dan kecil.
Rasulullah berkata apa yang disebut dosa yang paling besar, di antaranya; syirik kepada Allâh, durhaka kepada kedua orang tua dan berkata bohong serta saksi palsu.
Begitu yang disampaikan Ustad Mas Udi pada tausiah subuh berjamaah di Masjid Al Jihad Banjarmasin yang diikuti Sekretaris HIPKI Jawa Timur Sunarko.
Syirik atau mensekutukan Allah, merupakan bentuk kemaksiatan yang paling besar. Syirik merupakan kezhaliman terbesar, dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah SWT.
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.†[Luqmân/31:13]
“Oleh karena itu kita harus menjauhi dan menjaga diri serta keluarga agar tidak terjatuh dalam perbuatan syirik,” ingat Ustad.
Bahaya sirik ada 5 macam, yaitu
1. Seandainya hambanya berbuat sirik, maka Allah hapuskan ibadah yang sudah lama dilaksanakan.
2. Jika kamu sirik maka amal yang dikerjakan hilang.
3. Dosanya tidak diampuni.
4. Menjauhkan diri pada Allah
5. Allah mengharamkan masuk surga.
Kemudian anak durhaka kepada kedua orang tua.
Allah berfirman, yang artinya: Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepadamu jangan-lah kamu beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di dalam pemeliharaan-mu maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya.Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baikâ€. [Al-Isra/17:23]
Melakukan pembunuhan juga disamakan perbuatan dosa yang paling besar.
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allâh (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. [al-Isra/17:33].
Lalu kesaksian palsu. Allah melarang perkataam dusta termasuk kesaksian palsu.
Persaksian palsu itu sangat berbahaya sebagaimana bahaya syirik. Bahkan bahaya persaksian palsu itu bisa menimpa orang lain disamping menimpa pelaku itu sendiri.
Dapat disimpulkan, Allah benci pada orang yang mensukutukan Nya. Kecelakaan besar pada diri bila Allah melepaskan diri kita.
Jadi, permohonan ampun pada Allah sebelum nafas berakhir segera lakukkan. (*)
Oleh : H Sukhrowardi/Gerakan Sholat Subuh Berjamaah
Editor : Farid