AMUNTAI, klikkalsel.com – Penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang direncanakan dimulai awal tahun 2021 di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), kembali ditunda dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Penundaan tesebut mengacu pada penularan virus corona (Covid-19) yang belum terkendali, selain itu grafik di Kabupaten HSU masih menanjak dan belum memungkinkan dilaksanakan PTM.
Adanya penundaan PTM dikeluarkan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten HSU, Nomor : 420/3198/Disdik, tertanggal pada Rabu, (30/12/2020) kemarin yang ditujukan kepada Kepala Satuan Pendidikan (TK, KB, SD, dan SMP) se Kabupaten HSU.
Dalam surat edaran tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan HSU H. Junaidi Gunawan, menyebutkan, bahwa keputusan ditundanya PTM ini berdasarkan arahan Bupati HSU dengan memperhatikan penularan Covid-19 yang belum terkendali.
“Memang surat edaran itu berisi penundaan pembelajaran tatap muka, yang mana sebelumnya direncanakan untuk pembelajaran pada semester genap tahun ajaran 2020/2021dilaksanakan secara tatap muka pada 4 Januari 2021,” ujarnya.
Alasan lain pembatalan PTM, dikatakannya, lantaran kondisi sampai saat ini belum memungkinkan, ditambah lagi belum ada peninjauan langsung dari Satgas Covid-19 dan anggota DPRD Kabupaten HSU, maka kegiatan pembelajaran tatap muka tersebut dibatalkan.
“Oleh karena itu, untuk aktifitas pembelajaran tetap dilaksanakan dengan pola pembelajaran jarak jauh yaitu berupa kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) baik secara daring (online) maupun luring (offline),” imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk memudahkan koordinasi dan pemantauan siswa dalam melaksanakan BDR, maka guru dan tenaga kependidikan tetap masuk kesatuan kerja masing-masing, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Kepada seluruh elemen masyarakat yang terlibat dan bertanggung jawab dalam institusi pendidikan di Kabupaten HSU, diharapkan bisa memahami dan mendukung kebijakan penundaan kegiatan PTM ini.
“Kami mengerti dan memahami dengan situasi saat ini, namun kebijakan yang kami lakukan ini merupakan tanggung jawab Pemerintah untuk melindungi seluruh warga, saya juga berharap agar orangtua siswa tetap mangawasi dan memantau aktifitas anaknya agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam situasi apapun. Kami memohon maaf sekiranya ada akibat atau dampak dari kebijakan ini,” tukasnya.(doni)
Editor : Amran