Relawan Gabungan Tabalong ‘Sulap’ Rumah Salabiah Menjadi Layak Huni

Kondisi rumah Salabih yang baru dibangun oleh sejumlah relawan gabungan. (foto : istimewa)

TANJUNG, klikkalsel – Kasihan melihat Salabiah berdiam di rumah yang memprihatinkan. Para Relawan Tanpa Batas Tabalong ‘menyulap’ tempat tinggal warga Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung itu, menjadi layak huni.

Menurut Agus Noor Effendi, yang menjadi kordinator kegiatan bedah rumah mengatakan, kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian para relawan sebagai sesama masyarakat Tabalong.

Para relawan yang terlibat, lanjutnya, terdiri dari berbagai komunitas yang selama ini telah melakukan berbagai kegiatan sosial pada bidangnya masing – masing.

“Kita berharap dengan bantuan bedah rumah ini, bisa meningkatkan kualitas kehidupan dari Ibu Salabiah. Karena sebelumnya kondisi rumah beliau tidak layak,” jelasnya kepada klikkalsel, Jumat (9/8/2019).

Agus juga mengatakan, adapun sumber dana yang digunakan untuk membedah rumah Salabiah murni berasal dari hasil penggalangan dana rekan – rekan Relawan Tanpa Batas.

Penggalangan dana dilakukan di Simpang Empat Samsat Tanjung selama empat hari.

Tidak hanya berupa uang tunai, ada juga beberapa donatur yang mendonasikan material bangunan seperti, kayu balok dan papan.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan donasinya, seperti Bawaslu Tabalong, Yayasan Katikih, Bapak Faiz Ahmad dan donatur lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu,” ucap Agus.

Relawan gabungan berfoto bersama Salabiah usai serah terim kunci. (foto : istimewa)

Sementara itu, Salabiah (58) sangat berterimakasih dengan bantuan bedah rumah yang diberikan oleh para relawan.

Wanita paruh baya yang dalam kesehariannya menjadi petani karet ini mengatakan, penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Saya tidak memiliki penghasilan lebih untuk bisa merenovasi rumah. Karena penghasilan saya dari petani karet tidaklah seberapa. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Sebelumnya dikabarkan, Salabiah sudah beberapa tahun belakangan menempati rumahnya yang sangat tidak layak huni.

Selain atap rumahnya yang terbuat dari daun rumbia hampir ambruk, papan dan dinding juga sudah rapuh. Mirisnya, meski kondisinya memprihatikan dan tinggal di Ibukota Kabupaten Tabalong Salabiah tidak dapat program bedah rumah lantaran selama ini rumahnya berada di atas tanah milik orang lain.

Mendengar kabar tersebut, puluhan warga Tabalong yang didominasi oleh anak muda tergerak hatinya memutuskan untuk membentuk relawan gabungan guna membantu meringankan beban hidup Salabiah. (arif)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan