BANJARMASIN, klikkalsel – Menjauhkan dan meminta kepada Allah SWT agar terhindar dari musibah, atau yang biasa disebut orang banjar dengan “Tolak Bala” masih diyakini dan digelar warga Kota Banjarmasin.
“Tolak Bala” biasa dilakukan dengan mmbaca ayat suci Al Quran sambil berkeliling kampung. Hal itu diyakini akan menjuhkan akan adanya musibah. Seperti yang dilakukan warga Kelayan B, Gang Gembira dan Gang Cempaka Kelayan B, Banjarmasin Selatan.
Ratusan warga yang khusus melaksanakan “Tolak Bala” tersebut, dilaksanakan usai salat magrib, Kamis (6/9/2018).
Awalnya tolak bala hanya akan digelar oleh Jamaah Majelis Darul Maddah yang berpusat di Gang Gembira saja, karena sang pengasuh majelis, KH Muhammad Qomaruddin atau yang dikenal dengan Guru Busu mendapat isyarat melalui mimpinya, sehingga beliau mengimbau agar muridnya untuk menggelar “Tolak Bala” seusai salat magrib.
“Guru Busu dapat isyarat melalui mimpi. Beliau melihat langit merah disertai kemunculan jin berwarna merah,” ujar Haji Arif, salah seorang pengelola majelis yang juga Ketua BPK AJB MDM.
Menurut Haji Arif, mimpi tersebut mirip seperti mimpi beliau sebelum terjadi musibah kebakaran di Gang Mawar Kelayan B yang menghanguskan tiga buah rumah beberapa bulan yang lalu.
“Karena merasa khawatir, guru yang posisinya sedang di pulau Jawa meminta kami muridnya untuk salat berjamah di majelis dan dilanjutkan “tolak bala,” imbuhnya.
Kabar mimpi Guru Busu pun ditambahkannya menyebar, sehingga warga Gang Cempaka yang bersebelahan dengan Gang Gembira turut serta keliling kampung untuk menggelar “Tolak Bala”.
“Berkat guru-guru kami, kami berharap tidak terjadi bala di kampung kami. Sehingga kami juga mengikuti tolak bala ini,” ujar Heri salah seorang warga Gang Gembira.
Warga juga mengklarifikasi isu yang beredar dibeberapa group WhatApss yang mengabarkan bahwa didalam mimpinya Guru Busu meliat lautan darah di Gang Gembira.
“Tidak benar itu, tapi yang benar guru melihat langit merah dan mengeluarkan jin yang sangat merah,” tegas Heri yang diamini warga yang lain. (david)
Editor : Amrannuddin