Religi  

Jelang Puncak Waisak, Vihara Dhammasoka Gelar Pindapatta

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sambut peringatan Hari Raya Waisa 2568 Budhis Era (BE) atau tepatnya 23 Mei 2024, Vihara Buddha Dhammasoka di Jalan Pierre Tendean sudah mulai melakukan sejumlah persiapan.

Hari raya umat Buddha ini akan dilaksanalan dengan penuh suka cita di Banjarmasin. Detik-detik Trisuci Waisak tahun 2568 BE ini nantinya akan dilaksanakan pukul 20.00 Wita pada Kamis (23/5/2024).

Namun sebelum pelaksanaan kegiatan Trisuci Waisak tersebut hari ini, Rabu (22/5/2024) pihak Vihara Dhammasoka melaksanakan Pindapatta yang diikuti para siswa dari Taman Kanak-kanak (TK) SD, dan SMP Dhammasoka.

Pindapatta itu sendiri merupakan tradisi menerima pemberian seperti halnya bahan makanan dari masyarakat kepada para Bhikkhu.

Baca Juga Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Rutan Barabai Gelar Penyuluhan Wawasan Kebangsaan

Baca Juga Gelar Hari Kebangkitan Nasional, Pemkab Banjar Dapatkan Penghargaan Dari Kemenkes RI

Dalam kehidupan para Buddha dan siswanya atau para biksu sejak zaman dahulu, tradisi pindapatta masih lestari hingga kini.

Di Indonesia, tradisi ini hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu termasuk Waisak. Salah satunya yang dilaksanakan di lapangan sekolah di kawasan Vihara Dhammasoka Banjarmasin, para siswa TK, SD dan SMP berbaris memegang sejumlah bahan makanan.

Pelaksanaan Pindapatta oleh Siswa TK, SD dan SMP Vihara Dhammasoka

Kemudian, menyerahkannya kepada Bhikkhu yang berkeliling dengan membawa patta atau mangkok sembari mengucapkan doa.

Wesley Yasa Cahyadi, salah satu siswa SMP Dhammasoka mengatakan, selain menjadi kesempatan langsung berbagi dengan para bhikkhu, Pindapatta juga memiliki makna tersendiri.

“Karena pindapatta ini mengajarkan anak-anak untuk bederma,” ujarnya.

Selanjutnya yang dibagikan kepada para bhikkhu, nantinya juga diserahkan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Sementara itu Kepala Vihara Dhammasoka Banjarmasin, Bhante Saddaviro Mahathera mengatakan jika esensi tradisi Pindapatta dalam perayaan Waisak itu untuk mengenalkan anak-anak akan sifat bajik.

“Pada intinya adalah untuk mengembangkan kemurahan hati dan peduli pada orang lain,” jelasnya.

Nantinya, setelah pelaksanaan Pindapatta, rangkaian perayaan Waisak juga diisi dengan puja bakti umum atau upacara keagamaan dan lain sebagainya.

“Secara nasional kita mengangkat tema ‘Memperkokoh Persatuan Dalam Keberagama’. Intinya dalam persatuan dan keberagaman ini kita membangun bangsa ini sesuai target yakni Indonesia Emas,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran