BANJARMASIN, klikkalsel.com – Orangtua dari MRN (15) korban penusukan yang terjadi di sebuah SMA Negeri favorit di Banjarmasin, pada Senin (31/7/2023) pagi tadi nampak terlihat cemas saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Orangtua korban yang diketahui berinisial FA (42) itu, cemas lantaran menunggu kabar anaknya sedang menjalani operasi setelah ditusuk dengan senjata tajam oleh teman satu sekolahnya berinisial ARR (15) saat berada di dalam kelas.
Dimana korban mengalami empat mata luka tusuk, diantaranya dua bagian perut dan dua di bagian lengan bahu kanan.
FA kepada awak media mengatakan, awal mengetahui anaknya ditusuk oleh teman satu sekolahnya setelah dikabari oleh istrinya yang diinformasikan pihak sekolah saat sedang dalam perjalanan mengantar adik korban ke sekolah.
Saat itu korban yang mengalami luka tusuk diberikan pertolongan pertama di ruang UKS sekolah yang kemudian dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Baca Juga Kurang dari Delapan Jam, Pelaku Pengeroyokan dan Penusukan di Cempaka Putih Diringkus
“Saya ketemunya sudah di rumah sakit,” ujarnya.
Korban, kara FA juga harus menerima donor sebanyak 5 kantong darah lantaran kehabisan banyak darah yang di antara golongan B.
“Sebelumnya tadi sempat ketemu dengan anak, masih kondisi setengah sadar dan mengerang kesakitan,” ujarnya.
“Tadi sempat bicara juga, karena kata pihak rumah sakit, jangan sampai tertidur,” sambungnya.
Namun, ketika ditanya mengenai kronologis kejadian lebih jauh, FA belum bisa menjawab.
“Maaf, ulun belum bisa bicara banyak. Masih syok. Saya kaget,” ungkapnya.
FA sendiri saat ini mengaku hanya lebih akan fokus terhadap kesembuhan dari putra sulungnya tersebut.
Dari rekaman CCTV yang tersebar, kejadian itu terjadi sebelum jam pelajaran dimulai. Terekam, ARR berjalan dari luar masuk ke ruang kelas dan menuju tempat duduk MRN yang ada di barisan belakang.
Hingga di belakang, ARR terlihat menusukkan sebuah senjata tajam jenis belati ke bagian tubuh korban.
Kemudian, ARR meninggalkan korban yang tampak meringis kesakitan di tempat duduknya.
Menurut informasi yang diterima media ini belakangan, ARR dan MRN tidak satu kelas. Namun saat di konfirmasi ke sekolah, hingga saat ini belum ada yang bisa dimintai keterangan.
Bahkan, seorang penjaga sekolah tersebut mengatakan jika kepala sekolah dan staf guru sudah pulang lebih dahulu lantaran hendak menghadiri turnamen basket di Gor Hasanuddin Banjarmasin. (airlangga)
Editor: Abadi