Mindset Sekolah Unggulan Masih Jadi Faktor Banyaknya SMPN di Banjarmasin Kekurangan Siswa

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebanyak 22 SMP Negeri di Banjarmasin masih kekurangan siswa, usai pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin sejak 12 hingga 17 Juni 2023.

22 SMP Negeri yang masih kekurangan siswa tersebut yakni SMPN 10 yang masih kurang 164 siswa, SMPN 11 kurang 26 siswa, SMPN 12 kurang 122 siswa, SMPN 13 kurang 51 siswa, SMPN 14 kurang 161 siswa, SMPN 15 kurang 67 siswa, SMPN 16 kurang 63 siswa, SMPN 17 kurang 81 siswa dan SMPN 18 kurang 66 siswa.

Kemudian SMPN 19 kurang 22 siswa, SMPN 21 kurang 53 siswa, SMPN 22 kurang 93 siswa, SMPN 23 kurang 50 siswa, SMPN 25 kurang 140 siswa, SMPN 28 kurang 73 siswa, SMPN 29 Kurang 76, SMPN 30 kurang 31, SMPN 31 kurang 51 siswa, SMP 32 kurang 57 siswa, SMPN 33 kurang 77 siswa, SMPN 34 kurang 102, dan SMPN 35 kurang 40 siswa.

Banyaknya SMPN di Banjarmasin yang hingga kini masih kekurangan siswa dikarenakan masih banyaknya orang tua siswa yang memilih memasukan anaknya di sekolah-sekolah unggulan.

Baca Juga 26 SMP Negeri di Banjarmasin Kekurangan Siswa, Disdik kembali Beri Waktu 3 Hari

Baca Juga Peringati Hari Lingkungan Hidup, Puluhan Mahasiswa Cari Ketua DPRD Kalsel

Padahal menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, diberlakukannya sistem zonasi tersebut untuk menyetarakan tingkat pendidikan di semua sekolah di Banjarmasin.

“Pertama ada banyak yang salah pilih sekolah, kemudian ada banyak orang tua yang memaksa mendaftarkan anaknya di luar zonasi,” ucapnya, Minggu (18/6/2023).

“Hal itu lah yang membuat banyak anak peserta didik yang tidak diterima di sekolah-sekolah itu,” tambahnya.

Menurutnya dengan dilakukannya sistem zonasi tersebut selain untuk penyetaraan sistem pendidikan agar tidak ada lagi yang namanya sekolah unggulan, juga untuk mendekatkan rumah siswa dengan sekolahnya.

“Saat ini kan yang banyak itu ada di SMPN 1, SMPN 2, SMPN 7 dan SMPN 6 karena masih banyak mainset orang tua yang berfikir tentang sekolah unggulan,” ungkapnya.

Di Banjarmasin sendiri kata Nuryadi, semua sekolah telah menerapkan sistem pendidikan yang sama.

“Banjarmasin semuanya sudah merata, baik dari sisi sarana prasarana dan mutu guru, karena kita di Banjarmasin semuanya sudah menerapkan kurikulum merdeka,” jelasnya.

“Jadi tidak ada lagi masalah tentang pembelajaran maupun mutu guru. Karena kita sudah bisa menjamin mereka itu akan melaksanakan mutu pendidikan yang baik,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran