BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tiga wilayah di Indonesia, pada 20 Maret 2023 nanti akan terjadi penghentian siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO), kemudian migrasi atau beralih ke TV Digital.
Tiga wilayah itu, yakni.Bali, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Khusus Kalsel migrasi TV digital melingkupi wilayah Kalsel 1, di mana ada lima wilayah yaitu Banjarmasin dan Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut.
Hal tersebut disampaikan Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika (Ditjen PPPI), Kemenkominfo Geryantika Kurnia pada Febuari 2023 lalu.
Namun sesuai dengan kesepakatan penyelenggara multipleksing dan pihak TV penyelenggara program siaran, serta memperhatikan ketersediaan perangkat Set Top Box (STB) di wilayah tersebut yang telah siap. Seperti Bali, Kalimantan Selatan 1, dan Sumatera Selatan 1.
Wakil Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Kalsel Fadli Rizki mengiyakan, terkait penghentian yang dilaksanakan pada 20 Maret mendatang.
Baca Juga : TV Digital Ditunda, Penjualan STB Kembali Sepi
Baca Juga : 88 Pendaftar Lolos ke Tahap Pemeriksaan Administrasi Calon Anggota KPU Kalsel
Sehingga pihaknya selalu mensosialisasikan Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 terkait migrasi dari TV analog ke TV digital.
“Sebagai tupoksi KPID bersama dengan pemerintah akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan. Untuk menyukseskan Undang-Undang Cipta Kerja ini dan sesuai dengan harapan kita semua,” katanya, kepada klikkalsel.com, Kamis (23/2/2023)
Dikatakannya pula pada 20 Maret mendatang, yakni penghentian TV Analog diharapkan pelaksanaannya berjalan lancar.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Kalsel HM Muslim mengatakan, berdasarkan yang disampaikan oleh Kominfo Pusat, pihaknya masih memantau kesiapan warga terkait migrasi ke TV digital itu.
“Kita melihat itu dari berapa Pro Set terbaginya STB. Kalau di Banjarmasin masih di bawah 15 persen. Kalau di Kalsel, di bawah 20 persen,” ujarnya.
Lantaran STB salah satu indikator lancarnya migrasi ke TV digital. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya mempercepat STB sampai ke masyarakat penerima. “Kami akan kawal dengan KPID untuk percepatan terbaginya STB,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad