BANJARMASIN, klikkalsel.com – Giat menuju Banjarmasin Smart City terus digaungkan oleh Pemko Banjarmasin, salah satunya dengan terus berinovasi melalui aplikasi Banjarmasin Pintar.
Namun sayangnya aplikasi yang dikelola Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) tersebut fungsinya belum dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Pasalnya, dari sekian banyak fitur layanan yang disediakan untuk kemudahan masyarakat, masih terdapat beberapa fitur yang masih belum bisa diakses. Diantaranya adalah, Kependudukan dan E-Damkar.
Berkaitan hal tersebut Kepala Diskominfotik Banjarmasin, Windiasti Kartika mengakui ada beberapa aplikasi di dalam Banjarmasin Pintar tersebut yang disembunyikan atau di Hidden.
Ia pun menjelaskan mengapa fitur tersebut disembunyikan. Lantaran saat ini aplikasi Banjarmasin Pintar itu memang sedang mengalami kendala dalam pengoperasiannya.
Misalnya aplikasi yang berhubungan dengan layanan kependudukan di Disdukcapil.
“Soal itu kami terkendala penarikan data kependudukan yang berbasis NIK dari Dirjen Dukcapil. Dan itu tidak hanya dialami Banjarmasin saja. Seluruh daerah di Indonesia pun juga sama,” terangnya, Kamis (22/12/2022).
Selain itu untuk fitur lain yang juga disembunyikan yakni layanan E-Damkar. Namun menurut Windi fitur itu memang sengaja tidak ditampilkan karena sedang menjalani pengembangan aplikasi dengan penambahan fitur baru yang lebih rinci.
“Makanya kami terpaksa tidak mengaktifkan sementara layanan E-Damkar, dan itu juga merupakan permintaan dari SKPD terkait yakni dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin,” tuturnya.
Baca Juga : Pemko Banjarmasin Segera Lakukan Penataan Pasar Harum Manis
Baca Juga : Atlet Senior Panjat Tebing Kalsel Toreh Medali Pertama dan Jadi Sejarah di Tingkat Nasional
Meski demikian, ia menargetkan seluruh fitur layanan di aplikasi Banjarmasin Pintar akan segera diselesaikan permasalahannya, agar masyarakat bisa menikmati program Smart City.
“Karena kami juga ditarget Pak Wali Kota agar sesegeranya aplikasi itu bisa diakses masyarakat secara utuh dan lengkap, baik itu dari segi pelayanan maupun informasi tentang pembangunan yang dijalankan Pemko,” ungkapnya.
Sementara berkaitan dengan sengaja tidak ditampilkannya fitur E-Damkar di aplikasi Banjarmasin Pintar tersebut pun dibenarkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Budi Setiawan.
Menurutnya, pihaknya harus mengubah beberapa item di dalam aplikasi E-Damkar tersebut bersama Diskominfotik, agar layanan di aplikasi tersebut bisa dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
“Seperti memasukkan fitur mapping damkar di Banjarmasin, dan fitur emergency lainnya. Itu yang kita tambah,” ucapnya, saat ditemui klikkalsel.com.
Untuk itu kata Budi, BPK/PMK swakarsa yang ingin mendaftarkan diri di bawah naungan Pemko Banjarmasin sementara bisa mendaftar secara manual dengan mendatangi Kantor DPKP.
“Mereka bisa mengajukan berkas secara manual ke kantor kita, walaupun tidak masuk dalam aplikasi E-Damkar, tapi keanggotaan mereka tetap dianggap resmi,” terangnya.
Hingga sampai saat ini diketahui sudah ada sebanyak 300 BPK/PMK swakarsa yang mendaftar dan terdata di E-Damkar. Meski demikian masih tersisa ratusan BPK/PMK swakarsa lainnya yang belum terdaftar.
“Jadi kalau ada yang ingin mengajukan pendaftaran bisa langsung datang untuk kita data dan kita lakukan verifikasi kelayakan,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran