21 Mahasiswi Dilarikan ke RS Usai Menyantap Nasi Telur Bistik, Kok Bisa?

KERACUNAN MASSAL - Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Ade Papa Rihi mengecek kondisi korban keracunan massal. (syarif wamen/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Penghuni Asrama II Ma’had Al Jami’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, mengalami muntah-muntah dan  dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Banjarmasin.

Karena diduga mengalami keracunan, usai menyantap makan malam yang disediakan pengelola asrama, Senin (22/1/2018) malam, sekitar pukul 19.15 Wita.

Menurut korban, Risa (18), Mahasiswi jurusan Tarbiyah UIN Antasari, menuturkan, sebelum kejadian mereka makan malam dengan menu nasi putih dan telur masak bistik.

Beberapa jam kemudian, kata dia, saat tengah malam  dirinya bersama beberapa penghuni asrama merasakan sakit perut dan mual. Hingga akhirnya 21 mahasiswi dari 138 penghuni asrama II mengalami kerucanan massal dan baru dilarikan ke RS Bhayangkara Banjarmasin pagi harinya.

“Sebenarnya tengah malam sudah berasa mual, pusing dan ada yang muntah. Tapi pas pagi hari rasanya semakin sakit dan sampai ada yang pingsan, hingga harus dibawa ke RS,” ujar mahasiswi semester I ini, saat dirawat di RS Bhayangkara, Selasa (23/1/2018).

Kejadian itu mendapat respon pihak kepolisian. Bahkan Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, AKP Ade Papa Rihi memantau langsung kondisi para korban di RS Bhayangkara, Banjarmasin.

Ia mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banjarmasin dan Bidokes Polda Kalsel untuk mengetahui penyebab keracunan masal ini.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya telah meminta keterangan awal dari penghuni asrama yang lain. “Pengelola asrama yang juga penyedia makanan juga sudah dimintai keterangan,” tuturnya, saat memantau korban, di RS tersebut.

Tidak itu saja, pihaknya juga sudah mengambil sampel sisa makanan serta muntahan korban untuk diteliti.

Menurutnya, keterangan para saksi sangat penting dalam penyelidikan ini. Karena dari empat asrama yang disediakan makan, hanya penghuni di asrama 2 yang mengalami gejala ini.

“Keterangan yang dikumpulkan akan mencari kemungkinan kenapa hanya di asrama 2 yang mengalami keracunan, padahal makanan yang disediakan sama dengan diberikan untuk tiga asrama yang lain,” pungkas Ade.

Pengasuh Asrama II Ma’had Al Jamiah UIN Antasari Banjarmasin, Rahma Fitrianingsih mengungkap makanan yang disajikan untuk para mahasiswi itu dimasak salah satu catering di Banjarmasin.
“Saat itu, menu makanan yang disajikan adalah nasi putih dengan lauk ayam dan telur bistik, kacang buncis dan dicampur hati. Namun, usai makan malam banyak mahasiswi yang pingsan di WC, dan sebagian lagi pingsan di kamar,” bebernya. (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan