BANJARMASIN, klikkalsel.com – Momentum Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 di Kalsel terfokus pada penurunan angka stunting. Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengimbau seluruh keluarga memperhatikan kecukupan gizi anak. Indikasi stunting setidaknya ditandai stunting ditandai dengan berat lahir kurang dari 2 setengah kilo dan panjang badan kurang dari 48 cm.
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar saat Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 Tahun 2022 di halaman Kantor BKKBN Kalsel, Banjarmasin Rabu (29/6/2022), menyampaikan target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024. Hal ini serasi dengan tema Harganas 2022 yaitu ‘Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting’
“Seperti kita ketahui, stunting menjadi masalah yang cukup besar bagi bangsa kita. Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, termasuk di Kalimantan Selatan,” katanya.
Ia menuturkan, ditahun 2024 target penurunan stunting 14 persen kiranya bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, dengan sisa waktu 2 tahun tersebut, tidak boleh menyerah dengan catatan seluruh pihak dapat bergotong royong, berkontribusi secara aktif, saling berkerjasama dan bersatu padu dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Untuk itu, kehadiran keluarga dalam percepatan penurunan stunting ini sangat dibutuhkan, karena di lingkungan keluargalah keterpenuhan gizi ditentukan. Ketika setiap keluarga bergerak mencegah stunting, target penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 nanti bukan hal yang mustahil,” ucapnya.
Baca Juga : Kebutuhan Listrik Nelayan Terbantu Dengan Adanya ALMA Yang Digagas Paman Birin
Baca Juga : Banjarmasin Masuk Dalam Uji Coba Beli Pertalite dengan Mypertamina, Ini Caranya!
Menurutnya, keterpenuhan gizi bukan hanya berkaitan dengan kemampuan ekonomi suatu keluarga, tetapi juga dipengaruhi kultur dan budaya yang tumbuh dalam lingkungan keluarga.
“Menu makanan dan kebiasaan pengolahan makanan disuatu keluarga, juga berpengaruh terhadap keterpenuhan gizi bagi keluarga, khususnya anak-anak,” tuturnya.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Paman Birin mengajak kepada semua pihak, mulai dari kalangan pemerintah daerah, instansi terkait, mitra kerja swasta, akademisi, media, unsur masyarakat dan keluarga, untuk melibatkan diri secara aktif dalam percepatan penurunan stunting di Kalimantan Selatan. Tentunya dengan peran dan fungsi masing-masing.
“Insya Allah, dengan kebersamaan semua pihak, persoalan apapun di daerah ini bisa kita selesaikan dengan cepat, termasuk permasalahan stunting. jadikanlah lingkungan keluarga sebagai kebersamaan terkecil untuk membangun kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semoga setiap keluarga di Kalimantan Selatan, bisa menikmati hidup yang bahagia dan sejahtera,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Ramlan mengatakan, dengan tema yang diusung pada peringatan Harganas kali ini mengandung makna dimana kita harus menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di Tahun 2024.
“Dengan kasus stunting di Kalsel yang berada pada ranking 6 tertinggi sebanyak 30 persen, jika pertahun bisa turun 8,3 persen, maka target 2024 tersebut dapat terpenuhi dan tentu ini jadi tantangan kita bersama,” katanya.
Ia menyampaikan, stunting ditandai dengan berat lahir kurang dari 2 setengah kilo dan panjang badan kurang dari 48 cm. Apabila terdapat anak yang demikian maka terindikasi stunting. Tetapi masih belum stunting lagi karena stunting diukur masa 2 tahun.
“Karena itu mulai sekarang cegah stunting dengan terus makan-makanan yang bergizi,” pungkasnya. (adv/rizqon)
Editor: Abadi