BANJARMASIN, klikkalsel.com – Minimnya stok minyak goreng di ritel modern dan pasar tradisional menjelang bulan puasa menjadi momok. Tak hanya masyarakat yang was-was, bahkan Dinas Perdagangan Kalsel pun turut khawatir berdasarkan ketersediaan stok.
Alasannya, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani mengungkapkan bahwa di tengah kelangkaan stok minyak goreng Kalsel mendapatkan kucuran distribusi sekitar 1.700 ribu ton untuk bulan Februari. Padahal, kebutuhan minyak goreng normal di Kalsel sekitar 3.600 ton.
“Ini masih kurang, wajar kan di pasaran terjadi selalu kurang,” ucap saat dikonfirmasi awak media di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Jumat (25/2/2021).
Baca Juga : Ombudsman Kalsel Soroti Kelangkaan Minyak Goreng
Baca Juga : Akibat Migor Langka, Pedagang Jipang Ini Terpaksa Keliling Daerah Hingga Kerja Sampingan
Hal inilah yang membuat Dinas Perdagangan Kalsel was-was untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng saat bulan puasa. Terlebih lagi, kebutuhan dan permintaan bahan pokok meningkat dipastikan meningkatkan Ramadan nanti.
“Was-was. Tapi pemerintah pusat sudah berupaya mengantisipasi,” ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini tim Kementerian Perdagangan sedang berada di Kalsel memonitor distribusi minyak goreng di tingkat distributor dan pasar. Pihaknya dan tim Kementerian Perdagangan juga sedang mencari produsen di luar daerah guna mengantisipasi kelangkaan minyak goreng.
Belakangan diketahui kelangkaan minyak goreng disinyalir beberapa faktor diantaranya ada temuan penimbunan oleh perusahaan besar yang kini dalam penyelidikan kepolisian.
Tak hanya peristiwa penimbunan, kecurangan di tingkat distributor juga menjadi penyebab minyak goreng langka, dan terkahir panic buying masyarakat turut menjadi penyebab. (rizqon)
Editor: Abadi