BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banyaknya truk dan angkutan besar dengan bebas mondar mandir di sejumlah jalan protokol di Banjarmasin membuat masyarakat dan pengguna jalan resah.
Pasalnya mobil ‘berbody’ besar itu turut menambah kemacetan jalan pada jam-jam sibuk di Banjarmasin. Padahal sejumlah rambu yang mengatur diizinkannya waktu melintas truk dan angkutan berat telah terpasang disejumlah titik jalan.
Entah karena sopir truk yang memang bandel atau karena lemahnya pengawasan, rambu itu akhirnya terkesan hanya sebagai pajangan saja.
Baca juga: Jalankan Instruksi Kapolresta Sikat Pelangsir, Kapolsek Bansel Lakukan Pengawasan Rutin ke SPBU
Hal itu seperti yang dikeluhkan Jarkasi, pria berusia 48 tahun warga Jalan Sungai Lulut tersebut harus berbagai jalan dengan truk saat hendak berangkat kerja di pagi hari.
“Saya berangkat kerja jam 07.30 atau pukul 08.00. Truk-truk itu sudah ramai berseliweran di jalan,” ucapnya saat ditemui di Jalan, Sabtu (14/11/2021).
Padahal ujarnya, hal itu sebelumnya sangat jarang ditemui. Kejadian ini baru terjadi sebulan terakhir.
Ia menambahkan saat pulang kerja, ia yang melewati rute simpang 4 Sungai Andai dan simpang 4 A Yani 1 kerap dibuat kesal oleh ulah sopir truk yang menurutnya ugal-ugalan dan semaunya.
Dicontohkannya, saat berada di simpang 4, truk-truk itu seperti tak mau mengalah dan menyalip lewat jalur sebelah kiri. Bukannya belok kiri, truk tersebut malah stop menunggu lampu hijau.
“Kan yang mau belok kiri ambil jalur kiri. Ini tidak, truk itu ambil kiri, nanti ujung-ujungnya malah stop nunggu lampu hijau untuk jalan lurus. Kelakuan sopir truk itu akibatnya membuat jalan macet. Dan ini tidak sekali dua kali saya temui, sering,” ucapnya dengan raut agak kesal.
Senada dengan Jarkasi, Maulana juga mengeluhkan keberadaan truk-truk tersebut. Ia menyebut sopir truk yang masuk kota Banjarmasin sering ugal-ugalan dan tak mau mengalah dengan pengguna jalan lain.
Menurutnya hal itu sangat berbahaya, apalagi saat ini anak-anak sudah mulai bersekolah dan kuliah.
“Ini bahaya karena anak-anak sudah mulai sekolah dan berkuliah,” tegasnya.
Ia tak mau kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi beberapa saat lalu terulang lagi. Ia menuding masuknya truk di jalan protokol pada jam sibuk lah yang memicu kejadian tersebut.
“Bahkan yang paling parah jam 4 sampai jam 5 sudah ramai truk parkir di kiri kanan jalan untuk isi BBM, coba cek saja ada di beberapa SPBU,” ungkapnya.
Maulana menyebut tidak melarang truk masuk Kota Banjarmasin untuk mendistribusikan sejumlah barang. Ia pun faham Jalan Lingkar Soebarjo masih rusak.
Ia hanya berharap instansi terkait dapat mengatur jam melintasnya saja dan benar-benar melakukan pengawasan. Karena jika terus dibiarkan ia khawatirkan akan terus menyebabkan kemacetan dan berbahaya bagi pengguna jalan lain. (David)
Editor: Amran