BANJARMASIN, klilkalsel.com – Unjuk rasa bela Nabi Muhammad SAW dan boikot produk Prancis di depan Kantor DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Jalan Lambung Mangkurat, Senin (9/11/2020) berlangsung damai.
Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo, mengatakan pelaksanaan penyampaian aspirasi mengutamakan pendapat dari Front Pembela Islam (FPI) dan berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kalsel yang keberatan dengan penyampaian presiden Prancis Emmanuel Macron dan seruan pemboikotan untuk produk-produk prancis.
“Kami senang, bisa berkolaborasi dengan mereka dan bisa melakukan pengamanan dengan baik dan mereka juga melaksanakan unjuk rasa dengan baik,” ucap AKBP Sabana Atmojo setelah usai aksi tersebut.
“Kita mencontoh Baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam menerima kritikan, pendapat dan juga menyampaikan aspirasi dilaksanakan dengan baik dan tidak saling memusuhi yang di atur di surah Al Hujarat bahwa kita semua umat muslim itu bersaudara,” tambahnya.
Itulah yang dikembangkan saat aksi ujar wakapolresta, agar tidak ada saling bersikap kasar dan ini bisa menjadikan role model sebagai contoh kelompok-kelompok yang ingin melakukan unjuk rasa di Kota Banjarmasin ini.
“Sudah selayaknya kita saling menghargai, karena kebebasan menyampaikan pendapat diatur didalam Undang-undang yang diberi kebebasan oleh masyarakat,” tuturnya.
Namun, juga harus diingat bahwa kebebasan itu diatur juga oleh kebebasan dari masyarakat yang lain. Disamping itu, Wakapolres Kota Banjarmasin AKBP Sabana Atmojo juga menyampaikan bahwa virus Covid-19 masih tinggi di Kota Banjarmasin.
Setidaknya katra dia, masyarakat harus tetap menghindari klaster-klaster baru dari adanya unjuk rasa yang seperti ini.
“Oleh karena itu, kita harus tetap ingat untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan terbiasa hidup sehat,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran
