Viral Salat Id Bercampur di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Ini Jawaban Petugas Masjid

Ilustrasi Salat bercampur dan Shaf putus putus

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Beberapa waktu lalu beredar video di media sosial yang memperlihatkan saat salat Id, jemaah laki-laki dan perempuan yang bercampur serta shaf salat banyak yang terputus atau terpisah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

Sekretaris Umum Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Samsul Rani menjelaskan, peristiwa tersebut sering terjadi pada pelaksanaan hari besar terutama pada Salat Id di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin baik pada Idul Fitri maupun Idul Adha.

“Kami tidak begitu aneh lagi dengan peristiwa hal demikian. Hampir setiap ada kegiatan pelaksanaan terutama yang ada rangkaian kegiatan Salatnya.,” katanya, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga Barito Bersholawat dan Launching Tim, Kembali Digelar di Masjid Sabilal Muhtadin

Baca Juga Video Sapi Kurban RSUD Ratu Zalecha Lepas Viral di Sosmed, Dirut: Itu Video Lama

Menurut dia, pihak Sabilal selalu mengimbau dan mengarahkan kepada jemaah agar sesuai dengan aturan, contoh ketika Salat pihak laki-laki di shaf depan dan perempuan dibelakang.

“Tak jarang petugas menggunakan Megaphone, bahkan himbauan yang menggunakan tulisan juga dipasang pada area tertentu. Dimana Jemaah laki laki di halaman depan atau sisi bagian barat, dan perempuan di ruang induk hingga kebelakang. Namun yang terlihat tetap saja terjadi,” ucapnya.

Samsul juga mengatakan, setiap akan melaksanakan Salat terutama pada Id baik idul Fitri maupun Idul Adha. Panitia selalu disebar dalam mengatur jemaah yang datang ke Masjid Raya dan selalu diimbau kepada para jemaah yang datang.

“Pada pelaksanaan salat Id banyak jemaah yang datang telat dan akibatnya banyak terburu buru ketika salat akan dimulai baik itu jemaah yang berpasangan (suami-istri) atau jemaah laki-lakinya maupun jemaah perempuannya. Akibatnya tidak bisa lagi mengambil tempat yang sudah ditentukan oleh panitia pelaksana dan langsung meletakan sajadah mereka,” ucapnya.

Menurut Samsul, salat jika terputusnya shaf tidak sah bagi jemaah (terpisah), akan tetapi saat petugas memberitahu kepada jemaah yang datang banyak di antara mereka yang enggan apa yang dianjurkan panitia dengan berbagai alasan.

“Saat diberitahu oleh petugas mereka menjawab disini sama saja. Adapula yang menjawab biar tidak berdesakan, ada pula agar pulangnya cepat. Lain lagi jika yang datang bersama istri dan anak mereka, sholatnya bisa berdampingan dengan alasan takut terpisah. Dan pihaknya tidak bisa memaksakan tapi sudah menghimbau dan itu terserah jemaah,” kata Samsul.

Ia melanjutkan, tak usah saat pelaksanaan hari besar saat ada pelaksanaan ibadah salat, pada hari Jum’at pun masih banyak jemaah yang salah di bawah pohon secara terpisah dengan shaf salat, terutama anak anak muda.

“Kita sering imbau, dan kita ambil hikmahnya saja, syukur mereka mau ke masjid dan tanpa melakukan hal-hal yang merugikan. Dah kita berharap mereka bisa nantinya memahami kesempurnaan Salat,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad