BANJARMASIN, klikkalsel – Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin masih belum menyatakan sikap terkait keikutsertaan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 mendatang di Banjarmasin.
Rencananya acara itu akan diikuti seluruh perguruan tinggi dan juga diisi dengan aksi kebangsaan melawan radikalisme yang akan digelar serentak di sejumlah kota besar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Acara ini merupakan tindak lanjut pasca pertemuan pimpinan Perguruan Tinggi di Bali pada 25-26 September 2017, dihadiri 6.000 pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, narasumbernya dari para menteri, Kapolri dan Presiden RI Joko Widodo,” ujar Idzani Muttaqin, ST, MT kepada klikkalsel, Kamis (25/10/2017).
Wakil Rektor 3 Uniska yang akrab disapa Aken ini menjelaskan, panitia acara tersebut telah berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uniska dan selanjutnya BEM Uniska yang mengatur semuanya.
“Saya, rektor dan BEM Uniska sepakat, kami akan menunggu hasil keputusan bersama, apabila ini resmi dari Kemenristekdikti, kita akan ikut,” tegasnya.
Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) BEM Uniska, Ahmad Wahyudi mengungkapkan, BEM Uniska beserta BEM se-Kalimantan Selatan sudah mengkaji bersama bahwa ternyata ada pihak-pihak yang menunggangi kegiatan tersebut.
“Kami sudah mengkaji bersama-sama dengan kawan-kawan BEM se-Kalimantan Selatan, ternyata acara ini sudah ada oknum-oknum dibelakangnya,” ungkapnya.
Yudi menambahkan, sementara ini pihaknya masih mengikuti alur, menunggu keputusan dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang lain. Jadi, BEM Uniska akan ikut aksi, jika mayoritas perguruan tinggi menyatakan ikut.
“Kami tetap mengikuti alur, sampai perguruan tinggi dan swasta yang lain menyatakan sikap, jika mengambil keputusan sekarang, takutnya hanya Uniska saja yang tidak turut serta dalam kegiatan ini,” tutupnya. (devi)
Editor : Farid
