UNBK Terkesan Dipaksakan

Anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Misrie Syarkawi. (foto : elo syarif/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel– Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA sederajat di Kalsel tetap dilaksanakan. Padahal kesiapan perangkat belum sepenuhnya siap. Sehingga ada kesan pelaksanaan UNBK tersebut dipaksakan.

Diketahui, SMAN 2 Banjarmasin saja masih memerlukan tambahan perangkat komputer agar bisa melaksanakan UNBK. Jika tidak, sekolah unggulan ini bakal melaksanakan ujian hingga 3 sesi.

Lantas bagaimana dengan sekolah pinggiran? Nampaknya hal ini harus menjadi perhatian pemerintah. Anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Misrie Syarkawi menawarkan solusi agar UNBK bisa dilaksanakan minimal hanya 2 sesi.

Anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Misrie Syarkawi. (foto : elo syarif/klikkalsel)

Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel ini pun menyarankan, agar pemerintah daerah bisa berpartisipasi memberikan dana hibah untuk sekolah yang keterbatasan dana untuk membeli perangat kompurter.

“Pemerintah kabupaten/kota jangan memandang UNBK hanya kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan (Disdikbud) Kalsel. Pemerintah daerah setempat bisa mengeluarkan dana hibah,” tutur Misrie Syarkawi, Senin (5/3/2018).

Bahkan menurutnya, jika UNBK dilaksanakan hingga 3 sesi, banyak faktor yang akan menjadi hambatan. Salah satunya, perangkat komputer yang panas, hingga loading lambat.

“Kemungkinan lainnya, server yang mengalami gangguan karena digunakan lebih dari 6 jam tak berhenti. Jika server yang mengalami gangguan, tentu akan berdampak besar mengganggu jalannyan UNBK,” ucapnya.

Bukan itu saja kata dia, yang kasian juga peserta UNBK yang kena sesi 3. Sebab akan menurun kemampuan fisik peserta yang pasti akan berimbas ketika mereka menjawab soal.

Atas dasar itu lah, mantan wartawan ini, meminta pemerintah mempertimbangkan hal-hal yang mungkin mengganggu jalannya UNBK.(elo syarif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan