UIN Antasari Buka Wawasan Kosmopolitanisme Islam di Konfrensi Internasional

Rektor UIN Antasari Mujiburrahman saat memberikan sambutan sekaligus membuka seminar Kosmopolitanisme. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Di tengah perbedaan budaya, masyarakat dituntut untuk bisa menghargainya. Jadi untuk membentuk rasa tanggung jawab atas itu, Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menggelar Internasional Conference dengan tema Islamic Cosmopolita di Hotel G Sign, Kamis (15/11/2018).

Dr Phil Sahiron Syamsudin dari Universitas Islam Negeri Kalijaga Yogyakarta yang menjadi narasumber mengatakan, kosmopolitan pada hakikatnya adalah masyarakat yang memiliki budaya berbeda-beda.

“Idealnya, menjadi masyarakat kosmopolitan berarti menjadi individu yang mengakui dan bertanggungjawab atas individu lainnya,” kata dia.

Sementara itu, Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof Dr Mujiburrahman yang juga sebagai pembicara mengatakan, semangat kosmopolitanisme Islam bisa ditelusuri pada fase awal keberadaan Islam.

Misal pada narasi konsep ummah yang digagas Nabi Muhammad SAW dimana sebutan ummah tidak hanya melibatkan umat Islam secara khusus, tetapi juga melibatkan komunitas lain di luar Islam dengan hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing.

“Islam tidak membeda bedakan perbedaaan,Ć¢ā‚¬Ā katanya

Menurutnya, kegiatan ini untuk mendorong tumbuhnya intelektual Muslim kosmopolita dalam masyarakat Indonesia khususnya Kalsel. Oleh karena itu seminar tersebut sangat perlu dilaksanakan, sebuah Konferensi Internasional yang bertemakan Kosmopolitanisme Islam.

“Kita harus membuka diri tanpa harus meninggalkan nilai-nilai Islam,Ć¢ā‚¬Ā sebut Mujiburrahman.

Ada empat Pembicara dalam seminar tersebut, yakni Prof Dr Imtiyaz Yusuf (Bangkok), Dr Syuan Yuan Chiou (Taiwan) , Dr Phil Sahiron Syamsudin (Universitas Negeri Kalijaga Yogyakarta, dan Prof Dr Mujiburrahman UIN Antasari.

Dalam seminar tersebut dihadiri ratusan peserta tidak hanya dari Kota Banjarmasin namun juga dhadiri peserta Samarinda dan Palangkaraya. (azka)

Editor : Farid