BANJARMASIN, klikkalsel.com – Intensitas hujan yang tinggi dan naiknya pasang air laut membuat Kota Banjarmasin segera menaikan statusnya dari siaga menjadi siaga darurat.
Namun naiknya status bencana di Banjarmasin ini, belum ditandatangani Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, yang artinya status penetapan tersebut belum resmi.
“Tadi baru saja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin melaporkan kalau wilayah kita harus menaikkan statusnya jadi siaga darurat,” ucapnya, Selasa (16/11/2021).
Ia menjelaskan, pengajuan naik status tersebut tak lepas dari kondisi alam di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang sekarang dilanda banjir.
“Karena itu jadi peringatan dini bagi kita yang ada di Banjarmasin untuk bisa mengantisipasi risiko terjadinya banjir,” bebernya.
Namun sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan di lapangan berkaitan resminya peningkatan kasus Siaga Darurat tersebut.
Ia juga meyakini dalam waktu dekat akan menandatangani surat resmi penetapan status kebencanaan yang diajukan oleh BPBD Kota Banjarmasin.
“Kita masih menunggu surat resminya, yang jelas BPBD sudah mengajukan ke kita untuk menaikkan status bencana di Banjarmasin,” jelasnya.
“Kalau sudah resmi ditetapkan, kemungkinan itu berlaku seminggu, 10 hati atau bisa juga dua minggu. Tergantung dari kondisi alam di tempat kita,” lanjutnya.
Baca Juga : Menyimpang dari Aturan Perundang-undangan, Dinkes Lakukan Pungut Iuran Tanpa Izin Walikota
Baca Juga : ASN dan Fasyankes Akui Ada Iuran Pengumpulan Dana HKN dari Dinkes Banjarmasin
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Banjarmasin, Fahruraji membeberkan, ada tiga aspek yang sangat mempengaruhi status kebencanaan di Banjarmasin.
Yakni hasil prakiraan cuaca dari BMKG, Penetapan status Siaga Darurat dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan hasil pengamatan kondisi alam yang terjadi di Banjarmasin dan wilayah hulu sungai.
“Karena kita sudah lihat wilayah Barabai, Balangan dan Kandangan sudah banjir akibat curah hujan yang tinggi di pegunungan. Ini jadi ancaman bagi kita,” bebernya.
Disisi lain, ditambahkannya, Banjarmasin sendiri beberapa hari terakhir sudah terjadi pasang dalam. Terutama kawasan pemukiman yang berdekatan dengan laut atau muara sungai.
“Alhasil warga di bantaran sungai khususnya di wilayah barat dan selatan merasakan dampaknya. Walaupun warga Banjarmasin susah familiar dengan kondisi itu tapi yang terjadi kemarin kondisi air memang lebih tinggi dari biasanya,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi BMKG yang diterima, Raji membeberkan, Banjarmasin sendiri bakal mengalami cuaca buruk sampai Januar 2022.
“Sekarang kita saat ini baru memasuki musim penghujan dengan level rendah sedang. Masih belum puncak. Maka dari itu kita melapor ke pimpinan,” tuturnya.
“Yang harus kita waspadai itu kondisi cuaca di bulan Desember-Januari. Karena disana puncak musim penghujan,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran