TANJUNG, Klikkalsel.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tabalong melakukan pertemuan forum ketenagakerjaan dengan seluruh HRD di Tabalong guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.
Kegiatan itu didasari dari tingginya jumlah pencari kerja Tahun 2022 yakni berjumlah 3.710 orang. Sedangkan jumlah lowongan pekerjaan yang ada hanya 1.102 lowongan.
Adapun jumlah pencatatan perjanjian kerja waktu tertentu Tahun 2022 sebanyak 4.203 orang yang didominasi oleh perusahaan di sektor tambang, yakni sebanyak 3.395 orang.
“Dua data ini menunjukan bahwa potensi lowongan pekerjaan pada perusahaan di Kabupaten Tabalong cukup besar namun tidak semua Putera Puteri Tabalong bisa ikut andil semuanya,” beber Kepala Disnaker Tabalong, Herwandi di Aula Pendopo, Selasa (21/2/2022).
Baca Juga Pelatihan BLK Tanjung Kembali Dibuka, Disnaker Tabalong Siapkan 4 Kejuruan
Baca Juga Disnaker Tabalong Kembangkan Aplikasi Si Kuat, Surat AK-1 Bisa Dicetak Sendiri
Menurutnya, syarat utama turut berkompetensi dalam masalah kerja saat ini adalah keharusan memiliki kompentesi dan pengalaman yang match dan berkesesuaiaan dengan kebutuhan perusahaan.
“Oleh karenanya terciptanya link (hubungan) dan match (kecocokan) antara Pemerintah Tabalong melalui Dinas Tenaga Kerja selaku pemangku kewajiban dalam mendorong terhubungnya pencari kerja dan pemberi kerja maka perlu diadakan dialog,” katanya.
Melalui forum tersebut, pelaku usaha dan Pemerintah Daerah membahas topik bahasan mengenai sinergitas bersama pelaku dunia usaha dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui kerjasama pelatihan dan pemagangan yang berorientasi pada tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan siap kerja serta professional.
Sementara HRD Division Head PT Adaro Indonesia, Syahka Abiaji menyambut baik mengenai forum ketenagakerjaan tersebut.
“Kami meyakini kegiatan ini sangat baik untuk masyarakat Kabupaten Tabalong secara luas,” ujarnya.
Melalui forum, Ia berharap kebutuhan pelaku usaha maupun penyedia tenaga kerja dapat saling memenuhi dan memberikan manfaat kepada semuanya. (dilah)
Editor: Abadi