BANJARBARU, klikalsel.com – Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melakukan operasi pencarian Helikopter Tipe BK117 D3 yang hilang kontak di kawasan Kecamatan Mentewa, Kabupaten Tanah Bumbu, pada Senin (1/9/2025) pukul 08.54 WITA.
Di hari kedua pencarian, Selasa (2//9/2024), Tim SAR Gabungan yang terdiri Basarnas, AirNav, BNPB, TNI, Polri, BPBD, dan relawan dari berbagai organisasi kemasyarakatan melakukan operasi darat dan udara.
Pencarian difokuskan pada titik koordinat 3°6’54.58″S 115°41’21.62″E posisi terakhir helikopter yang mengangkut 8 orang termasuk pilot, sebelum hilang kontak.
Koordinat tersebut berjarak tempuh 71,5 kilometer menggunakan Google Earth dengan waktu tempuh 7 Jam dari USS SAR Batulicin.
Kecelakaan udara tersebut menjadi atensi serius Gubernur Kalsel H. Muhidin dan terus memonitor perkembangan laporan tim SAR gabungan di lapangan.
Orang nomor satu di provinsi ini menyebut, ada kesulitan terdiri pencairan di kawasan hutan tropis Pegunungan Meratus. Terlebih lagi lebatnya vegetasi hutan yang masih perawan cukup menghambat operasi darat.
Belum lagi faktor cuaca yang tidak mendukung juga menyulitkan operasi pencarian jalur udara menggunakan helikopter. Sebab ujarnya, awan tebal hujan di pegunungan membuat pandangan terbatas.
“Kendala di lapangan saat ini tidak mendukung,” ucapnya di Pangkalan Udara Lanud Syamsuddin Noor, Banjarbaru.
“Jadi cuaca di sana, di sini pun ada hujan. Di sana pun dipenuhi dengan awan tebal. Jadi artinya kita jangan sampai salah langkah,” imbuh Gubernur H. Muhidin.

Baca Juga : Cuaca Ekstrim dan Lebatnya Hutan Jadi Kendala Pencarian Helikopter di Pegunungan Meratus
Baca Juga : Helikopter BK 117-D3 Hilang Kontak di Tanah Bumbu, Setelah 8 Menit Mengudara
Dia berharap helikopter segera ditemukan dan 8 penumpang dalam keadaan selamat. Meksi dia mendapatkan kabar helikopter terbang rendah dan mengeluarkan asap putih sempat dilihat warga setempat.
“Anak-anak memberikan kabar di sana bahwa pesawat tadi menuju arah gunung sana, terbang rendah, dan mengeluarkan asap,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, I Putu Sudayana menerangkan tim SAR gabungan telah mencapai titik helikopter lost contact atau hilang kontak.
Dia menyebut kondisi medan di sana cukup menyulitkan, saat ini tim SAR gabungan masih mencari jalur untuk memperluas pencairan.
“Sehingga tim kami mengupayakan bagaimana mencari aksesuntuk menuju ke balik gunung. Nah, mudah-mudahan ini bisa kita tembus. Kami mohon doanya sehingga segera bisa kita tembus,” pungkasnya.
Penumpang helikopter yang hilang kontak tersebut terdiri seorang pilot, seorang engineer, dan enam penumpang yaitu Capt. Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
Helikopter dengan rute penerbangan dari Kotabaru, Kalimantan Selatan menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah dilaporkan Kantor SAR Banjarmasin diperkirakan jatuh di sekitaran Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
Helikopter lepas landas dari Bandara Syamsir Alam, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.46 WITA dengan perkiraan tiba di Bandara Palangka Raya pukul 10.15 WITA.
Namun pada 08.54 WITA, tercatat kontak terakhir sebelum helikopter tidak dapat dihubungi AirNav dari Kotabaru, Banjarmasin, Balikpapan maupun Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dan kemudian laporan hilang kontak diterima pukul 12.02 WITA. (rizqon)
Editor: Abadi





