BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin mulai serius melakukan penataan Sungai Veteran agar memperindah wajah kota berjuluk Seribu Sungai ini.
Sebelumnya, Pemko Banjarmasin mendapatkan bantuan senilai Rp 1 trilun dari World Bank, melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Disampaikan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, dana bantuan sebesar Rp 1 triliun tersebut dipergunakan dalam penataan sejumlah sungai, dan upaya pencegahan banjir di Banjarmasin.
Kali ini, Ibnu Sina menyampaikan tiga konsep penataan Sungai Veteran yang di gadang-gadang bisa menjadi Venisia dari timur.
Tiga konsep tersebut yakni Pacinan, Kampung Banjar dan Akulturasi. Dimana dalam konsep tersebut Pemko Banjarmasin menawarkan pertemuan dua kultur budaya, yakni Budaya Banjar dan Tionghoa.
“Jadi Pacinan itu kepala naganya nanti di Tepekong itu, kemudian Kampung Banjar itu untuk buntut naganya di Sungai Lulut, ujarnya, Senin (14/3/2022).

Baca Juga :Â Masuk Dalam Program NUFReP, Pemko Banjarmasin Akan Terima Rp 1 Triliun untuk Penataan Sungai
Baca Juga :Â Normalisasi Sungai di Banjarmasin Apa Kabar?
“Sedangkan akulturasi itu pertemuan antara dua kultur itu tadi yakni Budaya Banjar dan Tionghoa, karena di situ masih ada beberapa rumah. Disitu ada rumah tionghoa tapi adat banjar,” sambungnya.
Selain itu, dalam menambahkan kekentalan budaya bajar seperti jembatan-jembatan pada tempo dulu.
“Kita akan menambahkan beberapa miniatur jembatan tempo dulu, seperti jembatan berungkap, jembatan coen (kun) dan jembatan pasar lama. Jadi miniaturnya ada disepanjang itu nanti,” ucapnya.
“Tapi itu konsep memang sudah lama sejak tahun 2017 lalu, tapi tidak bisa terealisasi dan tertunda karena anggaran,” lanjutnya lagi.
Tetapi dengan adanya program NUFReP merupakan kabar gembira bagi Pemko Banjarmasin, sehingga konsep penataan kawasan sungai veteran diharapkan bisa terealisasi.
“Meski tidak bisa sampai selesai saya mengawalnya karena pengerjaannya itu sampai tahun 2027, dan masa jabatan saya tidak sampai. Tapi kawasan yang sudah bebas itu bisa diselesaikan untuk desain siringnya sebagai upaya revitalisasi sungainya,” pungkasnya.(fachrul)





