MARABAHAN, klikkalsel – Kondisi jembatan darurat di Desa Tanipah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala miring dan bisa jadi membahayakan.
Sebab, dua tiang jembatan dari kayu galam itu patah, karena tidak sanggup menahan tumpukan eceng gondok dan sampah di kolong jembatan yang terdorong arus sungai.
Padahal jembatan itu menjadi penghubung Desa Bangkit Baru – Tanipah, dibuat kontraktor menggantikan jembatan utama Mandastana yang rontok terbelah dua, Agustus 2017 silam.
Walaupun kondisi jembatan terlihat miring, namun tidak membuat warga takut melintas di atas jembatan.Pasalnya, jembatan dengan panjang 100 meter itu, menjadi satu satunya penghubung dua desa.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tanipah Muhammad Said menyatakan pondasi jembatan darurat ini patah sejak setengah bulan yang lalu, kondisi tersebut disebabkan oleh sampah berupa limbah alam yang terdorong oleh arus sungai.
“Dua diantara tiang penahan jembatan patah sejak setengah bulan, maka terlihat kondisi jembatan ini miring,” ucapnya, Jumat (19/1/2018).
Ia memperkirakan, jembatan darurat ini hanya bertahan 8 bulan, sejak awal dibangun bulan September kemarin. “Jadi sampai sekarang umur jembatan ini sudah 4 bulan,” tuturnya.
Dia berharap, segera dibangun jembatan utama yang memiliki pondasi kokoh.
Sekretaris desa Tanipah, Ahmad Ridani menambahkan, jembatan ini merupakan satu satunya sarana agar lebih cepat menuju ibukota Batola, yakni Marabahan. (baha)
Editor : Farid