BANJARMASIN, klikkalsel.com – Saat bulan Ramadan sejumlah masjid di Kota Banjarmasin melaksanakan kegiatan Tamir Ramadan yang diantaranya dengan tadarus Al-Quran setelah shalat tarawih.
Kegiatan itu rutin digelar sebagai upaya untuk meningkatkan amal ibadah pada bulan suci Ramadan dan memohon ampunan dari Allah SWT.
Seperti yang dilakukan warga dan pengurus Masjid Sultan Suriansyah Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Sebuah masjid bersejarah yang ada di Kota Banjarmasin dan tertua itu hampir setiap tahun warga dan pengurus melaksanakan tadarus Al-Quran.
Bahkan konon katanya, sudah berlangsung sejak dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.
Dari pantauan klikkalsel.com terdengar alunan merdu suara jemaah saat membaca ayat suci Al-Quran secara bergantian. Baik dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Salah satu Pengurus Masjid Sultan Suriansyah, Zainudin (42) yang juga bertugas sebagai marbot masjid mengatakan, kegiatan tadarus Al-Quran ini rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadan.
“Alhamdulilah rutin, satu malamnya satu Juz Al-Quran,” ujarnya, Rabu (27/3/2024) kepada klikkalsel.com
Jemaahnya, kata Zainudin kebanyakan merupakan warga sekitar masjid, mereka secara teratur bergantian membaca ayat-ayat Al-Quran.
“Kurang lebih 25 orang, mulai dari setelah tarawih sampai tengah malam,” jelas Zainudin yang sudah 8 tahun ikut aktif mengurus Masjid Sultan Suriansyah itu.
Baca Juga : Terbuka Untuk Umum, Besok Masjid Jami Banjarmasin Gelar Haul Guru Zuhdi dan KH Hanafi Gobit
Baca Juga : Ibu Hamil dan Menyusui di Bulan Ramadan, Diganti Dengan Bayar Fidyah atau Qadha Puasa?
Selain Tadarus Al-Quran, kata Zainudin, juga ada beberapa kegiatan Tamir Ramadan lainya yang dilakukan warga dan pengurus Masjid hingga akhir bulan Ramadan 1445 H.
Mulai dari menyediakan makanan untuk buka puasa bersama, tarawih, Tadarus, serta menerima dan menyalurkan zakat Fitrah menjelang akhir bulan Ramadan dan shalat Idul Fitri.
Kemudian, juga dilakukan shalat malam 21 Ramadan atau malam- malam ganjil yang dimulai dari pukul 02.00 Wita.
“Melihat tahun lalu, jamaahnya lumayan banyak, yang kebanyakan warga sekitar masjid, ada juga dari seberang bahkan dari luar,” ujarnya.
“Ya, sekitar seratus lebih lah, soalnya shaf laki-laki sampai empat baris dan shaf perempuan juga tiga sampai 4 baris,” sambungnya.
Lantas, saat ditanya pada malam ke 17 Ramadan ini, Zainudin mengatakan, memang tidak ada kegiatan khusus. Namun sebelum tadarus tadi ada kegiatan tausiah yang mengangkat tentang momen Nuzulul Quran.
“Setelah tarawih tadi, sebelum tadarus ada ceramah tentang Nuzulul Quran karena ini malam 17 Ramadan,” imbuhnya.
Sementara itu, satu diantara warga setempat yang ikut Tadarus Al-Quran Aulia Ramadhan (17) mengaku senang bisa bergabung dalam kegiatan tersebut.
“Ini sudah tahun ke tiga Ulun umpat (saya ikut) tadarus,” ujarnya.
“Ya turun temurun ikut tadarus ini,” ujarnya lagi
Hal serupa juga disampaikan, Rais Salam (12) warga setempat yang juga ikut tadarusan. Ia ikut tadarusan karena meneruskan kebiasaan keluarga.
“Ramai, kalau tadarusan bisa berkumpul, bisa belanja (jajan) dari pada keluyuran tidak jelas,” pungkasnya. (airlangga)
Ediror: Abadi