Syekh Surgi Mufti Kuasai Ilmu Falqiyah

Makam Syeh Surgi Mufti, di kawasan Masjid Jami, kelurahan Surgi Mufti, selalu dikunjungi peziarah (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN,klikkalsel- Syekh Surgi Mufti atau KH Jamaluddin bin H Jaleha bin Datu Mufti Ahmad atau Pangeran Mufti Ahmad bin Syekh Muhammad Arsyad Albanjari merupakan ulama ternama di Kalimantan Selatan.

Beliau dilahirkan di Martapura tepatnnya di Desa Dalam Pagar, pada tahun 1817 M. Putra pasangan Haji Abdul Hamid Kosasih dan Hj Zaleha ini, sejak kecilnnya tumbuh di lingkungan agama yang kuat.

Setiap hari kubahnya (makamnya) yang berada di kawasan Jalan Masjid Jami, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin selalu dikunjungi para peziarah.

Salah satunya Muhammmad Safi’e, terlihat sedang membaca surah Yasin. Warga dari Kampung Melayu Banjarmasin ini sengaja datang kemakam beliau sekadar berziarah.

“Syekh Surgi Mufti kan seorang ulama besar dan sangat dihormati serta terkenal di masanya. Saya mendoakan Wali Allah, semoga dengan saya mendoakan beliau saya juga mendapat kebaikan dan syafaat seperti beliau pula disisi Allah,” ucap Fi’e, Jumat (5/7/2019)

Salah seorang cucu beliau Armijah, Syekh Surgi Mufti, di masa hidupnya adalah tokoh agama. Dia dulu pernah menjabat sebagai Mufti di zaman penjajahan Belanda.

“Yakni seorang tokoh pemuka agama, mungkin kalau sekarang seperti pimpinan Majelis Ulama Indonesia,” katannya.

Layaknnya seorang Mufti, Syekh Jamaluddin memiliki pengetahuan yang sangat luas diantarannnya keahlian di bidang falaqiyah (astronomi).

“Dengan keilmuan dan pengetahuan beliau, mampu mengambil keputusan awal dan akhir Ramadhan serta kapan waktu bercocok tanam yang baik, bahkan yang lebih hebatnnya menentukan datangnya hilal 1 Syawal, ” ucap Sang cucu, Armijiah.

Makam Syekh Surgi Mufti diselimuti kain kuning dan disampingnnya ada dua makam yang berukuran lebih kecil sementara di samping kirinya ada satu lagi makam.

Makam ini berada di dalam bangunan berupa kubah, letaknya di halaman sebuah rumah tradisional Banjar.

Di dalam rumah ini bak museum mini yang bisa dikunjungi peziarah. Di dindingnya ada beberapa dokumen dan foto penting tentang Syekh Surgi Mufti beserta keluarganya.

“Dulu, di rumah inilah Syekh Surgi Mufti tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Sepeninggalnya pada 1927, rumah ini tetap dihuni keturunannya. Dan sekarang dibuka untuk umum, agar memudahkan para pejiarah ,” ujarnya.

Buku Surah Yasin dan taburan bunga dimakam selalu menghiasi. Peziarahnya banyak berkunjung biasanya di akhir pekan.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan