Stunting di Kalsel Turun 1,75 Persen

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurul Fajar Desira mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam Rekonsiliasi hasil evaluasi BPKP terhadap upaya percepatan penurunan stunting.

MARTAPURA, klikkalsel.com – Gubernur Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurul Fajar Desira membuka acara Rekonsiliasi hasil evaluasi BPKP terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Selatan, pada Kamis (17/11/2022) di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Kabupaten Banjar.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel Ramlan, Kepala BPKP Kalsel Rudy M Harahap, Inspektur Wilayah II BKKBN Sunarto, Sekda Kabupaten Banjar HM Hilman, serta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu dalam sambutannya menyampaikan, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat stunting di Kalsel mengalami penurunan sebesar 1,75 persen dari 31,75 persen pada tahun 2019 menjadi 30 persen pada tahun 2021. Namun, penurunan tersebut dinilai belum signifikan. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting sebesar 14 persen di tahun 2024.

“Percepatan penurunan stunting di Kalsel membutuhkan keterlibatan semua pihak, terutama melalui TPPS yang telah dibentuk di tingkat provinsi, kabupaten kota, hingga desa atau kelurahan. Hingga saat ini, pemerintah daerah bersama TPPS provinsi dan kabupaten kota terus melakukan intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif,” ucapnya.

Baca Juga : Dewan Kalsel Minta Pemprov Kalsel Programkan Reboisasi Hutan Mangrove

Baca Juga : Bangunan Ikon Ketupat Roboh, Ketua Fraksi PAN DPRD Sindir Pemko Dengan Ucapan Syukur

Paman Birin pun menyambut baik kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPKP, guna mengawal percepatan penurunan stunting hingga mencapai target yang ditetapkan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel Rudy M Harahap memberikan saran dan masukan terkait program percepatan penurunan stunting.

“Gunakan nilai-nilai lokal atau sistem kepercayaan yang memotivasi hal-hal yang baik, atau menginspirasi di daerah kita. Misalnya di Kabupaten Banjar, sebaiknya program penanganan stunting menggunakan value ‘Manis’,” tegasnya.

Dia menambahkan, indikator kinerja kunci seperti MCP dan LAKIP terintegrasi dengan program penurunan stunting.

Pada kesempatan ini, Kepala perwakilan BPKP Kalsel, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, dan TPPS Provinsi maupun kabupaten/kota juga melakukan penandatanganan komitmen terkait percepatan penurunan angka stunting di Kalsel.(adv/rizqon)

Editor : Amran