SP4N Lapor Banjarmasin Paling Banyak Aduan Parkir Tahun 2025

Kepala Dinas Kominfotik Kota Banjarmasin, Windiasti Kartika

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Layanan aspirasi dan pengaduan masyarakat SP4N Lapor Banjarmasin kembali menunjukkan dinamika menarik sepanjang Januari hingga Agustus 2025.

Dari ratusan laporan yang masuk, Dinas Perhubungan (Dishub) melalui UPTD Parkir menjadi instansi yang paling banyak disorot masyarakat.

Isu yang mendominasi adalah terkait perubahan tarif parkir. Keluhan hingga permintaan klarifikasi soal tarif kerap muncul, menandakan parkir masih menjadi persoalan yang sangat dekat dengan keseharian warga.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Banjarmasin, Windiasti Kartika, mengatakan bahwa selain parkir, permintaan informasi publik juga menjadi sorotan, terkait akses informasi menjadi salah satu kategori laporan terbanyak.

“Warga sekarang bukan hanya melaporkan keluhan, tapi juga aktif meminta informasi publik yang mereka butuhkan. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak mereka untuk tahu,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga : Atlet Panjat Tebing Kalsel Dapat Apresiasi dari Hasnuryadi Sulaiman dan Istri

Baca Juga : Taekwondo Kalsel Mantapkan Kesiapan Porprov XII Lewat Diklat Wasit dan Pelatih

Dalam tiga bulan terakhir, tren ini bahkan semakin terlihat. Ada 20 laporan permintaan informasi publik yang masuk hanya dalam kurun waktu Juli hingga September.

Permintaan itu beragam, mulai dari pertanyaan soal sertifikasi halal, jam pelayanan puskesmas, hingga detail tarif parkir resmi.

Ia menegaskan, laporan masyarakat yang masuk melalui SP4N Lapor menjadi bahan penting bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan.

“Semua laporan kami tindaklanjuti bersama SKPD terkait. Jadi, setiap masukan masyarakat akan kami pastikan sampai ke instansi yang berwenang,” tegasnya.

Menurutnya hal ini menunjukan bahwa warga Banjarmasin kini tidak hanya menyampaikan keluhan, tetapi juga menuntut transparansi dan kejelasan layanan publik.

“Tentunya ini selaras dengan semangat keterbukaan informasi yang terus digencarkan pemerintah,” tuturnya.

Dengan tren aduan yang terus bergeser, SP4N Lapor Banjarmasin membuktikan bahwa bukan sekadar kotak kritik, melainkan jembatan komunikasi dua arah antara pemerintah dan warga.

“Kami ingin masyarakat percaya bahwa setiap laporan mereka didengar dan ditindaklanjuti. Itulah tujuan utama hadirnya SP4N Lapor,” tandasnya.(fachrul)

Editor: Amran