BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menentukan 30 sekolah piloting Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19. Namun, pelaksanaan PTM di 30 sekolah tingkat menengah dan SLB percontohan itu belum mendapat rekomendasi dari Satgas Covid-19.
Kepala Disdikbud Kalsel, M Yusuf Effendi, menerangkan 30 sekolah piloting itu tersebar di 13 kabupaten/kota di provinsi ini terdiri 13 SMA, 11 SMK dan 6 SLB.
Berdasarkan data, 30 sekolah itu telah dinyatakan secara sarana dan prasarana untuk melakukan PTM dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Diantaranya jenjang SMA meliputi untuk jenjang SMA meliputi, SMAN 5 Banjarmasin, SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Martapura, SMAN 1 Rantau, SMAN 1 Daha Utara, SMAN 2 Barabai, SMAN 2 Amuntai, SMAN 1 Awayan, SMAN 1 Pelaihari, SMAN 1 Angsana, SMAN 1 Kotabaru dan SMAN 2 Tanjung.
Kemudian, jenjang SMK yaitu SMKN 3 Banjarmasin, SMKN 2 Banjarbaru, SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Rantau, SMKN 1 Daha Selatan, SMKN 1 Barabai, SMKN 2 Amuntai, SMKN 1 Batumandi, SMKN 1 Pelaihari, SMKN 1 Simpang Empat, dan SMKN 1 Kotabaru.
Baca Juga : PTM kembali Jadi Perdebatan Ditengah Peningkatakan Kasus Positif Covid-19
Selanjutnya jenjang SLB terdiri SLB 3 Martapura, SLB Negeri Pembina, SLB Kotabaru, SLB Kandangan, Balangan dan SLBN 2 Banjarmasin.
“Sesuai arahan Pj gubernur, beliau baru bisa mengambil keputusan setuju atau tidak PTM itu apabila sebelumnya ada rekomendasi dari Satgas Covid-19,” ujarnya, Rabu (14/7/2021).
Oleh karena itu, Disdikbud Kalsel masih menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di bawah pemerintah provinsi agar menggelar proses belajar mengajar secara virtual termasuk 30 sekolah piloting tersebut. Begitu juga, diwajibkan bagi sekolah swasta tingkat menengah.
“Jadi kalau satgas itu sudah menyerahkan rekomendasi, baru kita lapor kepada Pj gubernur. Apabila beliau setuju maka kita bisa melaksanakan PTM,” tandasnya.(rizqon)
Editor : Amran
