BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hujan deras yang hanya berlangsung sebentar tadi pagi kembali membuka luka lama Kota Banjarmasin.
Jalan Ahmad Yani KM 5 kembali tergenang, dengan kondisi yang nyaris sama seperti tahun-tahun sebelumnya air menggenang, dan kendaraan pun harus melambat.
Genangan paling parah terlihar di bahu jalan arah keluar kota. Pengendara terpaksa memperlambat laju, antre panjang, dan sesekali pengendara menerobos air setinggi 10-15 sentimeter demi bisa melanjutkan perjalanan.
Padahal, hujan telah berhenti berjam-jam sebelumnya. Namun air tetap menggenang, tak bergerak turun, seolah menegaskan betapa buruknya sistem drainase yang tak kunjung dibenahi.
Pantauan klikkalsel.com di lapangan memperlihatkan air menutup hampir seluruh lajur motor. Setiap kendaraan yang lewat menciptakan gelombang air, memperlihatkan betapa dalam genangan yang seharusnya tak terjadi di jalan A Yani.
Indra, petugas parkir yang sudah bertahun-tahun bekerja di kawasan tersebut, menyebut kondisi genangan ini bukanlah kejadian mendadak.
“Menggenang ini sekitar sejak hari Selasa sudah mulai naik. Hari ini lumayan parah, dari pagi tadi,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Baca Juga : Potensi Air Pasang Sambut Desember, Masyarakat Pesisir Diminta Waspada Banjir Rob
Baca Juga : Rusak Sejak Banjir 2021, Jalan Titian Kampung Hijau Baru Saja Diperhatikan
Ia mengatakan bahwa penyebabnya sangat jelas terlihat drainase mampet karena sampah dan tidak adanya penanganan serius.
“Drainase di ruas jalan ini banyak mampet, ada sampah yang mengganjal jalan keluar air. Bahkan kadang kami menusuk-nusuk sampah biar airnya bisa keluar menuju drainase,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa genangan yang tak kunjung surut itu sudah memicu terjadinya kecelakaan.
“Dari banjir ini bikin macet, bahkan kemarin sempat ada kecelakaan. Kalau bisa drainasenya dibersihkan dulu,” bebernya.
“Sungai kecil di samping ini juga sempat dibersihkan, tapi saya rasa kurang efektif. Masih banyak sampah mengganjal di pintu keluar air,” sambungnya.
Menurut Indra, air dari sungai kecil yang seharusnya mengalir keluar justru meluap kembali ke jalan. “Situasi ini membuat pengendara harus sangat berhati-hati. Tapi kita tidak tahu karena pemerintah belum memberi solusi jangka panjang yang nyata,” pungkasnya.(fachrul)
Editor: Amran





