Seniman ‘Apam’ Ekspresikan Penolakan Tambang

EKPRESI - Seniman Apam saat berekpresi menyuarakan penolakan pertambangan. (baha/klikkalsel)
EKPRESI – Seniman Apam saat berekpresi menyuarakan penolakan pertambangan. (baha/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Penolakan aktivitas pertambangan di Hulu Sungai Tengah (HST) juga datang sejumlah seniman yang terbagung dalam Aksi Peduli Alam Meratus (Apam).

Sebanyak 27 komunitas seni menampilkan berbagai bentuk ekspresi penolakan tersebut, di Taman Budaya Kalimantan Selatan, Minggu (28/1/2018) malam.

Mereka menyuarakan penolakan lewat musikalisasi, teaterikal, reading, menari, hingga pembacaan puisi.

Ketua Pelaksana acara Maulidi Novianri mengatakan, aksi ini sebagai bentuk penolakan tegas terhadap kebijakan pusat, yang merestui ada tambang di kaki pegunungan Meratus.

Selain itu, kata dia, sebagai wujud syukur sebab sudah dipastikan tidak ada produksi pertambangan.

“Save Meratus. Saya berharap respon serupa tidak hanya untuk di HST, tetapi semua wilayah di Kalsel. Utamanya stop pertambangan di areal pegunungan Meratus,” ucapnya.

Seniman yang disapa Wangi ini menyampaikan, acara seniman ini murni tidak ada dana dari sponsor, sehingga acara ini netral tidak memihak siapapun. “Kami hanya dipinjami wadah penyaluran aspirasi oleh pihak Taman Budaya,” katanya.

Maymun pelaku seni menilai kegiatan seperti ini sangat bagus. Sebab dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat dan pihak agar bisa menolak aktivitas tambang di HST. (baha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan