Sejumlah Guru Honor Terancam Gigit Jari

Ilustrasi gigit jari. (net)
Ilustrasi gigit jari. (net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Mulai tahun ini, gaji guru honorer naik menjadi Rp800 ribu tiap bulan. Tapi, sejumlah guru honorer terancam gigit jari dan harus puas menerima gaji apa adanya.

Sebab, penerima honorium itu hanya untuk guru dan tenaga pendidik non PNS yang linear dengan masa bakti kerja sesuai.

“Jadi tidak semua honorer guru dan tenaga pendidikan yang menerima kenaikan gaji itu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, usai rapat dengar pendapat di DPRD Banjarmasin, kemarin.

Menurutnya, penerima kenaikan honor tersebut kurang dari jumlah tenaga guru dan pendidikan yang sudah mendapatkan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).

Ia mengatakan, jumlah guru dan tenaga pendidik bukan PNS Banjarmasin sekitar 1.200 orang. “Tapi tidak semua menerima naik gaji,” timpalnya.

Sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) honor yang diberikan tiap bulan sebesar Rp800 ribu. Anggarannya diambil dari Bantuan Operasioanal Daerah (Bosda). “Maunya sih Rp1 juta, tapi itupun masih jauh dari standar upah minimum daerah,” katanya lagi.

Diakui Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin H Muhammad Faisal Hariyadi, ada aturan yang membatasi sehingga guru tidak linear itu menerima honor yang baru.

“Disampaikan tadi, misalnya guru matematika tetapi mengajar bahasa inggris itu tidak linear. Ini kesalahan,” katanya.

Apalagi, tuturnya, kendala lainnya seperti lulusan sarjana ekonomi, yang tidak memiliki latar belakang keilmuan mendidik, tetapi tetap mengajar.

Tapi, jangan khawatir karena Dinas Pendidikan akan memperbaiki pendataan dan sistem sertifikasi. Sehingga di 2018 ini gaji guru non linear bisa tercover dan dibayarakan. (farid)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan