Salikin Bertahan di Gubuk Reot Sejak Tahun 2000

Marabahan, klikkalsel- Bertahan, dan harus mencari nafkah, harus dilakukan Salikin. Warga Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola) itu hidup dibawah garis kemiskinan.

Betapa tidak, Salikin bersama dua orang anaknya Wina (8) dan Sandi (15) masih bertahan di sebuah gubuk berukuran 3×4 meter yang tidak layak lagi untuk ditempati.

Bahkan gubuk yang ditempatinya sejak tahun 2000 sudah tidak mampu lagi menahan air hujan. Tempat tidur, dapur, serta wadah pencucian terlihat tanpa sekat. Langit-langit gubuk Salikin, juga terlihat jelas banyak lubang pada bagian atap seng kusambdan berkarat yang ditembus cahaya matahari.

Belum lagi, kontruksi bangun dari kayu yang telah lapuk bahkan sudah miring dan nyaris roboh.

“Di tempat inilah kami tinggal. Bila hujan turun, bagian dalam rumah juga basah. Kadang rasa was-was terasa, apabila ada angin kencang, apalagi lokasi rumah dekat dengan sawah,” terangnya kepada Klikkalsel.com, Rabu (21/11/2018).

Di samping itu, dua anak Salikin, Wina dan Sandi diketahui putus sekolah karena tidak mampu lagi membiayai pendidikan. Meski, tak mengenyam pendidikan di bangku sekolah, Wina tetap gigih menimba ilmu secara mandiri, dengan membaca buku pelajaran di dalam gubuk tempat tinggalnya.

“Lagi belajar menulis dan baca buku. Ulun (saya) berhenti sekolah waktu kelas 1 SD, sama kaka (Sandi) berhenti sekolah juga. Ulun (saya) mau sekolah lagi,” ucap Wina.

Terkait kondisi sangat memprihatikan tersebut, Salikin tak dapat berbuat banyak, hanya bisa berpasrah diri dengan keadaan yang ia hadapi. Kendati, tak mempunyai rezeki lebih untuk melakukan perbaikan, Salikin pun mengharapkan uluran para tangan dermawan, guna meringankan beban hidupnya.(rizqon)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan