BANJARMASIN, klikkalsel.com – Perbandingan data pasien positif virus Corona yang wafat di Banjarmasin lebih banyak dibandingkan data sembuh. Hal tersebut dinilai tidak adanya keterbukaan informasi dari pihak rumah sakit dengan Pemko Banjarmasin.
Perbandingan tingginya angka kematian dibandingkan dengan angka sembuh tersebut menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Dr Machli Riyadi, harus diperbaiki karena sistemnya.
Baca juga : Masjid Raya Sabilal Muhtadin kembali Tunda Pelaksanana Salat Jumat Berjemaah
“Jadi berdasarkan hasil evaluasi, yang kita lakukan, kita perlu memperbaiki sebuah sistem informasi laporan sembuh. Barangkali yang aktif selama ini laporan meninggal yang aktif, tapi laporan sembuhnya tidak begitu aktif,” ujarnya.
Sebenarnya, dikatakan Machli, bahwa hari ini pihaknya sudah ada memulangkan 3 pasien, kemarin RSUD Ansari Saleh memulangkan 4 pasien yang sembuh namun tidak terekspos.
“Rumah sakit yang berada di Banjarmasin kita inginkan melaporkan juga datanya ke Dinkes Banjarmasin, namun selama ini hal itu tidak ada karena sepenuhnya dilaporkan ke provinsi,” tandasnya.
Menurutnya lagi, bahwa kemungkinan dalam penghitungan data tersebut masih terdapat kurang penyempurnaan karena data sembuh selama ini tidak terekspos.
“Penyempurnaannya itu ada di kewenangan. Karena kewenangan RSUD Ulin dan RSUD Ansari Saleh itu kewenangannya di Provinsi, mestinya Kepala Dinkes Provinsi bisa meminta kepada rumah sakit itu juga melaporkan ke Dinkes Banjarmasin,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran