BANJARMASIN, klikkalsel.com – Polri terus berupaya meningkatkan kepercayaan publik melalui berbagai inovasi dan penelitian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar penelitian di Polresta Banjarmasin, Selasa (1/10/2024), kemarin.
Penelitian tersebut dilakukan sebagai upaya tuk menjaga Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Banjarmasin berjalan kondusif dan aman.
Penelitian itu bertajuk “Meningkatkan Kepercayaan Publik Penguatan Peran Polri Dalam Pengejaran Buronan Beserta Hasil Kejahatan.” dan melibatkan Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri yang dipimpin Kombes Pol. Saefudin Mohammad didampingi AKBP Indras Budi Purnomo, Pembina Dwi Irawati serta Penda Tingkat I Sutan Sorik.
Wakapolresta Banjarmasin AKBP Arwin Amrih Wientama mewakili Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol. Cuncun Kurniadi menyambut baik penelitian tersebut.
Menurutnya, penelitian tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan Polri dalam menangani buronan.
Baca Juga Puslitbang Polri Laksanakan Supervisi dan Penelitian di Polres HSU
Baca Juga Menteri AHY dan Kapolri Sepakat Cegah Masyarakat Jadi Korban Konflik Pertanahan
“Penelitian ini menjadi salah satu upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas kerja, khususnya dalam pengejaran buronan serta memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan,” ujarnya.
“Kami juga berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Banjarmasin,” sambungnya.
Diharapkannya, hasil dari penelitian itu akan membantu Polresta Banjarmasin dalam menyusun strategi yang lebih efektif, guna semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri.
Untuk diketahui, dalam penelitian itu melibatkan wawancara mendalam dengan berbagai pihak eksternal, mulai dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin, komunitas masyarakat, hingga mahasiswa.
Penelitian juga bertujuan untuk mendapatkan perspektif yang luas tentang kepercayaan publik terhadap Polri, khususnya dalam hal pengejaran buronan dan pengelolaan hasil kejahatan. (airlangga)
Editor: Abadi





