Religi  

Problem Habib Palsu! Dari Cari Cuan Hingga Perempuan, Ini Solusi dari Rabithah Alawiyah

Foto utama: Ilustrasi habib palsu. (Sumber: Internet)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Belakangan ini marak kasus habib palsu yang meresahkan di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Banjar, dengan modus untuk mendapatkan uang, atau menikahi wanita.

Kasus habib palsu ini bukan barang baru di Indonesia, bahkan saat ini cara melakukan pemalsuan nasab tersebut sudah terbilang modern, dengan membuat sertifikat sendiri yang mengatas nama-kan Rabithah Alawiyah (pencatat nasab habaib).

Sebagai contoh kasus, yang berhasil diungkap polisi, di daerah Kalideres, Jakarta Barat, pada 5 Maret lalu. Pelaku telah mengeluarkan sertifikat palsu sebanyak 33 habib palsu. Yang lebih mencengangkan 13 diantaranya berasal dari Kalimantan Selatan.

Meminimalisir terjadinya penyalahgunaan nasab tersebut, Humas Rabirthah Alawiyah Banjarbaru Martapura, Habib Umar Al Habsyie menerangkan, cara mengecek kebenaran seseorang yang mengaku sebagai habib, namun terdapat kejanggalan, bisa langsung melaporkan ke sekretariat pihaknya.

“Untuk menghadapi perkara ini tidak ada cara lain, selain mendatangi Sekretariat Rabithah Alawiyah. Ketiak dia mendatangi kami, dia bisa menanyakan kebenaran nasab orang yang dimaksud,” jelasnya kepada klikkalsel.com, Sabtu (11/08/2024).

Mengungkap habib palsu, dijelaskan Habib Umar jika pihaknya melakukan sebuah metode. Dengan menanyakan nasab tersebut, serta mencocokkan dengan nasab yang telah tercatat sebelumnya.

“Kita tanya, dia ayahnya siapa, kakeknya siapa, berapa bersaudara, ketika bukan dari golongan habib, maka akan ada kekeliruan di sana (yang diucapkan habib palsu, red),” bebernya.

Baca Juga : Kado Istimewa Hari Jadi Kalsel, Jalan Banjarbaru Tembus Batulicin Akan Diresmikan

Baca Juga : Pers Kalsel Berduka, Paman Birin Kenang Selalu Ketauladanan Haji Taufik: Tokoh Panutan Yang Luar Biasa

Bahkan Habib Umar mengakui, jika ada lembaga lain yang membuat orang menjadi habib, dengan membayar atau melihat sosok orang tersebut berpotensi menaikkan lembaganya agar terlihat benar di mata orang awam.

“Ada organisasi yang mengeluarkan nasab juga. Mereka juga memiliki paspor (sebutan sertifikat yang dikeluarkan Rabithah Alawiya, red). Dan kami tidak bisa mengurusi mereka, karena mereka memiliki legal hukum. Jadi terserah masyarakat saja, mau percaya ke sana atau ke Rabithah,” bebernya.

Humas Rabithah Alawiyah Banjarbaru Martapura, Habib Umar Al Habsyie saat dikonfirmasi klikkalsel.com. (Mada)

Ditanya terkait penanganan habib palsu yang meresahkan di Kalsel, dalam setahun Habib Umar mengakui jika pihaknya selalu ada menerima laporan dari masyarakat, serta dilakukan penanganan.

“Tiap tahun pasti ada, ana (saya, red) lupa berapa totalnya. Namun beberapa tahun belakangan kasus habib palsu ini menurun di daerah kita, setelah kita tangani,” ucapnya.

Dalam kasus yang ditangani pihaknya tersebut, ia mengatakan target dari para pelaku habib palsu kebanyakan berada di daerah pedesaan, hingga pelosok yang jauh.

“Modusnya kalo tidak harim (wanita, red) ya duit, atau sekadar minta dihormati, tapi ujung-ujungnya pasti dua itu,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, penanganan habib palsu ini tidak dilakukan pihaknya sendiri, namun juga melibatkan aparat berwajib.

Seperti kasus yang terjadi di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu, pihaknya dibantu oleh Polsek setempat untuk menyelesaikan perkara.

“Kami selalu dibantu dengan kepolisian, dan kami selalu berkomunikasi jika ada laporan ke kami,” tandasnya. (Mada)

Editor: Abadi