BANJARMASIN, klikkalsel.com – Diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Banjarmasin, membuat para supir kian menjerit.
Misalnya, Subakti (50) supir taksi rute Tanjung-Banjarmasin merasakan sulitnya mencari rezeki sejak pandemi Covid-19 ditambah diberlakukannya PPKM Level 4.
“Apa yang terjadi saat ini kian mematikan satu-satunya mata pencaharian,”ujarnya Senin (16/7/2021).
Ia juga mengungkapkan, dahulu mampu membawa uang hingga Rp 1 juta per hari. Namun, untuk Rp 300 ribu pun di masa sekarang ini sangat sulit.
“Untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau anak istri tidak jarang untuk berhutang sementara waktu. Karena kadang cuma dapat Rp150 hingga Rp200 ribu. Belum lagi harga bahan bakar yang terus naik, hasil narik cuma habis di jalan,” tuturnya.
Saat ini, kata dia, hanya mengandalkan satu dua penumpang yang akan bepergian ke Hulu Sungai, ia lebih sering mendapatkan permintaan mengambilkan barang milik warga Tabalong di toko-toko di Kota Banjarmasin.
Dardi (64) salah satu supir tujuan Batulicin, Tanah Bumbu mengatakan, sekarang untuk berangkat harus menunggu satu bulan 5 hari.
“Bergilir dengan rekan-rekan supir lainnya dengan tujuan ke arah Tanah Bumbu dan Tanah Laut. Baru ada satu penumpang, dan beberapa barang titipan,” ucap Dardi.
Ia mengaku, tidak nggak berani menarik penumpang, kalau uang yang didapat tidak di atas 300 ribu.
“Salah-salah bisa kehabisan uang di jalan, habis karena bensin, isi perut, atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran ban hingga kemogokan. PPKM ini mematikan usaha kami. Mau bekerja yang lain sudah tidak bisa, umur sudah tua, penghidupan saya di sini,” pungkasnya. (airlangga)
Editor : Akhmad