Polda Kalsel Panen Raya 41 Ton Jagung di Lahan Rawa Yang Dulunya Tak Berfungsi

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rusyanto Yudha Hermawan memimpin kegiatan panen raya jagung di lahan rawa yang berhasil dioptimalisasi.

MARTAPURA, klikkalsel.com – Polda Kalsel berhasil mengoptimalisasi lahan rawa di kawasan Jalan Gubernur Syarkawi, Kabupaten Banjar. Hal ini dibuktikan dengan panen raya 41 ton jagung di lahan seluas rawa seluas 7,8 hektare, Kamis (5/6/2025).

Panen raya jagung langsung dipimpin oleh Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan didampingi Ketua DPRD Kalsel, Danrem, dan Forkompinda Kalsel.

“Jadi hari ini dari lahan seluas 7,8 hektare itu, Polda Kalsel berhasil memanen lebih dari 41 ton jagung, dengan tingkat produktivitas mencapai 5,38 ton per hektare. Panen raya ini menjadi bagian dari gerakan panen serentak nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Bengkayang, Kalimantan Barat,” tuturnya.

Baca Juga : Polda Kalsel Ringkus 37 Tersangka Dengan Barang Bukti Sabu 44,6 Kilogram, Keterlibatan Fredy Pratama Masih Jadi PR

Baca Juga : Dua Damang Adat Dayak dan DAD HSS dan HST Imbau Masyakarat jaga Kamtibmas

Jenderal polisi pangkat bintang dua itu bersyukur rasa syukur atas keberhasilan panen jagung yang mulai ditanam pada akhir Januari 2025 lalu. Keberhasilan ini sebutnya, merupakan buah dari kerja sama lintas sektor dan riset mendalam terhadap potensi lahan rawa.

“Kami mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif. Ini bukan kerja sehari dua hari, melainkan hasil observasi panjang dan sinergi bersama banyak pihak, termasuk Universitas Lambung Mangkurat,” ucapnya

Menurutnya, transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa lahan marginal seperti rawa sekalipun bisa disulap menjadi lumbung pangan, jika ditangani dengan tekad dan strategi yang tepat.

Keberhasilan ini bukan hanya soal panen, tapi juga tentang semangat gotong royong dan kolaborasi. Langkah Polda Kalsel ini memperlihatkan bahwa institusi keamanan juga bisa menjadi pelopor pembangunan sektor pertanian memperluas makna pengabdian kepada masyarakat.

“Saat ini, kawasan pertanian tersebut memiliki potensi luas hingga 30 hektare, yang diharapkan dapat terus dikembangkan sebagai pusat pertanian baru di Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (rizqon)

Ediror: Abadi