BANJARMASIN, klikkalsel– Kenyamanan pengguna kendaraan baik roda dua maupun empat yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, harus menambah pengeluaran.
Sebab, harga BBM jenis pertalite yang punya kualitas lebih dari premium itu mengalami kenaikan harga. Memang kenaikan tidak signifikan dari Rp7.500 per liter menjadi Rp8 ribu. Walau demikian ini tentunya tetap jadi beban masyarakat.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H Riswandi menyayangkan kenyataan itu. Harusnya, tekan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, kenaikan harga barang yang strategis itu dihitung secara matang.
“Bahkan sebelum menaikan harga pertalite, pihak Pertamina juga mestinya mensosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat,” ujar Riswandi, Rabu, (24/1/2018).
Sebab kenaikan pertalite juga bisa berimbas pada kenaikan harga barang kebutuhan lainnya. Mengingat, banyak masyarakat yang beralih ke bahan bakar tersebut mengungat selisih harga tak jauh dibanding premium.
Walau demikian ia memaklumi kenaikan bahan bakar itu murni merupakan kebijakan pemerintah pusat.
“Kita sebagai orang daerah hanya bisa mengeluh lantaran kenaikan itu punya imbas besar,” jelas Riswandi.(elo syarif)
Editor : Amran