BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin berencana akan membangun monumen perdamaian di kawasan ruang terbuka hijau (RTH) Kamboja.
Monumen perdamaian tersebut dibangun mengingat beberapa tahun lalu, sempat hampir terjadi konflik yang melibatkan suku di Banjarmasin.
Untungnya konflik tersebut bisa diredam dan akhirnya diselesaikan oleh kedua belah pihak dengan menandatangani kesepakatan damai yang pada saat itu di mediasi oleh Pemko Banjarmasin.
Baca Juga 30 Pengrajin Sasirangan Bersaing di RTH Ratu Zalecha Martapura
Baca Juga Pria Misterius Sabet Remaja 17 Tahun di RTH Guntung Paikat
“Jadi memang harus ada monumen perdamaian. Di mana saat ini sudah ada kesepakatan damai antara suku Dayak dan Madura. Ini simbol Banjarmasin yang damai,” terangnya.
Pembangunan monumen perdamaian tersebut juga berbarengan dengan sejumlah pengerjaan serta penataan taman yang dilakukan DLH Banjarmasin, di tahun 2024.
Sebagian diantaranya, penataan RTH Kamboja, pembangunan taman di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, dan skate park di Jalan RK Ilir.
Berkaitan dengan pembangunan monumen perdamaian tersebut, Sekretaris di DLH Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono, mengungkapkan bahwa lokasi pembangunan monumen direncanakan di kawasan RTH Kamboja.
“Saat ini, kami masih mencari-cari posisi yang pas. Agar monumen yang didirikan itu sinkron dengan pembenahan yang dilakukan,” ujarnya.
“Tentu juga agar monumen yang dibangun tampak nyaman dipandang,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa pembangunan monumen perdamaian tersebut sebenarnya sudah sejak lama direncanakan.
Namun, karena keterbatasan anggaran serta masih belum ada konsep yang matang, Pemko Banjarmasin pun harus menunda rencana pembangunan monumen itu.
“Saat ini, perencanaannya juga masih dibuat. Tapi bila misalnya tahun ini dananya ada, kemungkinan besar akan kami anggarkan,” tuturnya.
“Untuk anggaran yang dibutuhkan, mencapai Rp1 miliar,” pungkasnya. (fachrul)
Editor : Amran