BATULICIN, klikkalsel.com – Pencegahan stunting melaluo Program Surveilans Gizi merupakan antisipasi yang dilakukan Pemkab Tanah Bumbu (Tanbu).
Program tersebut merupakan langkah cepat dalam bentuk pengamatan dan pemantauan masalah gizi yang berkembang di masyarakat secara terus-menerus, baik dalam situasi normal maupun darurat.
“Persoalan gizi menjadi salah satu fokus dalam penanganan stunting di Indonesia,†Kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, Elly Irawati.
Program Surveilans Gizi ditambahkannya meliputi upaya pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengkajian secara sistematis, serta penyebarluasan informasi dan pengambilan tindakan sebagai respon segera dan terencana.
Selain itu, program ini membutuhkan, kerja sama multi sektoral secara efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Didy Ariadi yang juga hadir dalam pertemuan itu memberikan apresiasi dan penghargaan atas terobosan yang dilakukan pemerintah Kabuaten Tanbu dalam menangani stunting.
Terobosan inj harus didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang secara terus-menerus siap siaga di lapangan.
“Apabila diterapkan, kita tidak akan kecolongan. Apabila ditemukan permasalahan seperti stunting atau gizi buruk akan cukupteratasi dengan petugas di puskesmas,†ungkapnya.
Dedy menambahkan, tidak sedikit jenis aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dearah untuk mempermudah pemantauan dan pelaporan hal-hal penting yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
Salah satunya adalah aplikasi e-PPGBM yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang merupakan sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Tanbu, H Setia Budi melalui Sekretarisnya, dr Arman Jaya Riki sangat mengharapkan setelah dilakukan evaluasi program Surveilans akan ada progres perbaikan, baik ditingkat data maupun capaian yang dituju.
“Nanti akan dijelaskan hubungan antara surveilans data dengan upaya penanganan stunting yang sedang gencar dilakukan di Indonesia dan Tanah Bumbu,†ujarnya.
Keberhasilan pemerintah daerah menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia dalam penanganan penanganan stunting, katanya, berkat adanya dukungan dan kerjasama lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lintas sektoral.
Peran Dinas Kesehatan akan semaksimal mungkin menyediakan dat, dan mudah-mudahan melalui sistem aplikasi e-PPGBM, data yang nanti disediakan bisa lebih akurat dasar perencanaan penanganan stunting ke depan.(anto/adv)
Editor : Amran