BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin terus berupaya mengatasi permasalahan sampah dengan mendorong pemilahan sejak dari sumber.
Sebagai bagian dari langkah tersebut, Walikota Banjarmasin, Muhammad Yamin bersama Wakil Walikota, Ananda meninjau tempat pemilahan sampah di beberapa kecamatan, guna memastikan program tersebut berjalan dengan optimal.
Muhammad Yamin menekankan pentingnya pemilahan sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai bagian dari solusi pengelolaan sampah di kota Banjarmasin.
“Harapan kita ini menjadi salah satu solusi untuk pemilahan sampah sebelum dibuang ke TPA. Di sini kita lakukan pemilahan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar memahami pentingnya memilah sampah dari hulu hingga hilir,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemilahan sampah sebaiknya tidak hanya sebatas membuang dan menumpuk sampah di TPA. Saat ini, upaya pemilahan sudah diterapkan di kelurahan, dengan target implementasi di 5 kecamatan dan 52 kelurahan se- Banjarmasin.
“Setidaknya ini sudah membantu mengurangi volume sampah. Kami berharap program ini berjalan maksimal dan bukan sekadar simbolis. Harus ada konsistensi,” terangnya.
Baca Juga Evaluasi Ulang, TPA Basirih Akan Dapat Keringanan
Baca Juga TPA Basirih Tinggal Menunggu Waktu Ditutup Total
Ia pun mengajak camat, lurah, serta tokoh masyarakat untuk terlibat aktif berkoordinasi untuk menjaga keberlanjutan program itu. Ia juga berharap, setiap kelurahan bisa memiliki alat pencacah sampah serta alat pengepres untuk merapikan limbah seperti aluminium dan plastik agar lebih tertata.
“Kita harapkan nantinya di setiap kelurahan ada pencacah sampah, baik ukuran besar maupun kecil, sesuai kebutuhan. Jika diperlukan, titik-titik rumah pemilah sampah akan ditambah,” jelasnya.
Mengenai anggaran operasional, Yamin menekankan bahwa saat ini program tersebut merupakan langkah awal penanganan jangka pendek yang nantinya akan berlanjut dalam jangka panjang.
Pemerintah pusat juga mendorong pemilahan sampah dari rumah untuk mengurangi volume sampah yang langsung dibuang ke TPA.
“Diharapkan nantinya hanya residu yang masuk ke TPA, sementara sampah yang bisa dimanfaatkan akan diolah lebih lanjut dengan inovasi lainnya,” bebernya.
Senada dengan Walikota Banjarmasin. Wakil Walikota Banjarmasin, Ananda menegaskan bahwa optimalisasi dan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) merupakan solusi instan yang dapat diterapkan untuk jangka panjang dalam mengatasi permasalahan sampah di kota ini.
Ia mengakui bahwa tidak semua kelurahan memiliki TPS, sementara jumlah TPS 3R yang tersedia saat ini hanya 16 unit dan dinilai belum memadai.
Untuk itu, Pemko Banjarmasin berencana mengoptimalkan TPS 3R yang sudah ada serta membangun lebih banyak fasilitas serupa. Namun, ia menekankan bahwa pembangunan itu memerlukan dukungan masyarakat setempat.
“Kami memohon dengan segala kerendahan hati agar masyarakat dapat menerima jika di wilayahnya diputuskan untuk dibangun rumah pilah atau TPS 3R, karena ini untuk kepentingan bersama,” harapnya.
Ia ingin memastikan bahwa setiap rumah pilah akan dilengkapi dengan peralatan sesuai kebutuhan masing-masing. Contohnya, di Kelurahan Gadang telah tersedia alat pencacah untuk mempermudah pengolahan kompos, sementara di lokasi lain yang belum memiliki alat serupa akan segera dilengkapi.
“Kami berharap pengelolaan sampah di kota dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran





