BANJARMASIN, klikkalsel.com – Nuzulul Quran dalam sejarah Islam diperingati sebagai momen diturunkannya surah pertama dalam Al-Quran pada bulan Ramadan, sebagai pedoman pembawa kebenaran kepada nabi Muhammad SAW.
Ustadz Muhammad Mawlana menjelaskan, bahwa peristiwa Nuzulul Quran dari pendapat Ulama Indonesia terjadi pada 17 Ramadan
yang dikatakan dalam suatu riwayat Nabi Muhammad SAW saat berada di dalam Gua Hira untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Jadi ayat pertama turun adalah surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5,” jelasnya, Senin (18/4/2022).
Al Alaq 1-5 menjadi wahyu pertama yang turun untuk menyatakan kenabian Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, turunnya Al Quran pada bulan Ramadan sendiri secara harfiah tertuang dalam Surah Al Baqarah ayat 185.
Ustadz Muhammad Mawlana, juga mengatakan, karena Nuzulul Quran turun pada bulan Ramadan, para alim ulama terdahulu mengimbau dan menasehati serta memberikan pelajaran agar dalam bulan suci Ramadan umat muslim bisa memperbanyak membaca ayat-ayat Al-Quran.
“Kalau bahasa Banjar lebih cangkal lagi, lebih bahimat lagi membaca ayat-ayat Al-Quran,” jelasnya.
“Kenapa seperti itu, karena membaca Al-Quran hukumnya sunnah, dan di bulan Ramadan mengerjakan yang hukumnya sunnah pahalanya menjadi wajib dan yang wajib akan dilipatgandakan menjadi 70 kali,” sambungnya.
Karena itu, kata Ustadz mengatakan bagusnya jika selama Ramadan diisi dengan semua kegiatan ibadah, khususnya dengan membaca ayat-ayat Al-Quran.
“Hal itu dikarenakan, bulan Ramadan juga disebut dengan bulannya Al-Quran,” tuturnya.
Baca Juga : Malam Nuzulul Quran, Malam Turunnya Al-Quran dan Kelebihannya
Baca Juga : Operasi Sikat Intan, Polres Tapin Amankan 35 Pelaku Tindak Pidana
Lebih lanjut, sebagian ulama juga mengatakan, ujar ustadz jika membaca Al-Quran maka sama halnya dengan berkomunikasi atau ada hubungan kepada Allah SWT.
“Jadi, jika kita membaca Al-Quran, itu kita berkomunikasi (bepanderan) atau berkata-kata dengan Allah SWT,” paparnya.
Dalam riwayat lain, kata Ustadz juga mengatakan bahwa Al-Quran lah yang akan menjadi penerang umat islam di dalam kubur dan membantu menjawabkan pertanyaan malaikat.
Kemudian, di hari kiamat, sebagaimana Allah SWT mengatakan, bahwa Al-Quran lah yang nantinya menjadi pelindung yang tidak dapat dilihat dari panasnya api neraka.
“Maka dari itu, selama hidup di dunia sering-seringlah membaca Al-Quran, apa lagi di bulan suci Ramadan. Karena Al-Quran itu sangat bermanfaat,” pesanya.
Kemudian, Nuzulul Quran juga dikenal dengan malam Lailatul Qadar seperti firman Allah SWT Surah Al-Qadr
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.
Apa itu Lailatul Qadar, adalah malam yang mulia atau lebih baik daripada seribu bulan.
“Maksudnya lebih baik, apabila kita beribadah yang bertepatan dengan malam itu, maka meskipun ibadah kita sedikit akan tetapi menjadi lebih afdol atau baik ibadahnya, lebih banyak pahalanya ketimbang seribu bulan atau lebih 83 tahun,” pungkasnya (airlangga)
Editor: Abadi