BANJARMASIN, klikkalsel.com – Beberapa waktu terakhir ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menetapkan aturan seragam sekolah baru 2024 ke semua jenjang pendidikan baik SD, SMP hingga SMA sederajat.
Akibat narasi tersebut, tidak sedikit masyarakat melontarkan protes. Dan beragam tanggapan muncul, mulai dari pedagang seragam sekolah, sampai ibu rumah tangga.
Seperti Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi yang angkat bicara dan menurutnya harus mengedepankan kondisi finansial orang tua (wali murid).
“Jika hal itu diterapkan maka bisa dilakukan bagi peserta didik baru. Bukan untuk siswa-siswi yang sudah menempuh pendidikan saat ini, sehingga upaya efesiensi dan efektivitas bisa tetap terjaga sesuai harapan,” katanya.
Dicontohkannya bagi peserta didik yang sudah di kelas 1 SD dan melanjutkan naik kelas 2 biar dengan seragam yang ada.
“Perubahan itu kecuali siswa baru masuk PPDB,” ucapnya.
Baca Juga : Halal Bihalal di Awal Masuk Kerja, Jajaran Setwan Kalsel Gelar Penandatanganan Fakta Integritas
Dikatakanya, pula secara spesifik juga belum mengetahui detail seragam baru oleh Menteri Pendidikan baik jenis serta desain ataupun modelnya.
“Perlu adanya penyebarluasan informasi bagi masyarakat dan apabila itu memang diterapkan, harga pakaian kelengkapan sekolah itu benar-benar terjangkau.Kami tak ingin kebijakan ini dinilai memberatkan sehingga bisa melihat situasi kondisi di setiap daerah,” pungkasnya.
Sementara seorang Pedagang Seragam Sekolah di kawasan Pasar Sudimampir Asbi mengungkapkan jika terjadi pergantian seragam sekolah tentu banyak pedagang yang mengalami kerugian.
“Sejumlah stok baju yang lama yang belum terjual habis dikemanakan, rugi dong,” ucapnya Rabu (17/4/2024)
Rika warga Kayu Kayu Tangi Banjarmasin merasa kecewa dengan wacana pergantian seragam sekolah oleh Mendikbu tersebut. Pasalnya jenjang pendidikan dari tiga anak tersebut berbeda, ada yang SD, SMP dan SMA.
“Anak saya yang kecil baru kelas 5 SD, yang menengah SMP kelas 2 dan satunya kelas 1 SMA. Berarti semua seragam ketiga anak saya diganti. Kalau dikasih gratis tidak apa tidak keluar duit,” katanya. (adv DPRD Kalsel/azka)
Editor : Akhmad