BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setiap awal Mei, penggemar budaya Mods di seluruh dunia merayakan Mods Mayday, sebuah momen untuk menghidupkan kembali semangat subkultur yang lahir di Inggris pada awal 1960-an.
Tak terkecuali di Indonesia, di mana komunitas Mods terus menunjukkan eksistensinya lewat parade skuter klasik, konser musik Britpop, hingga pameran fashion bergaya retro.
Mods sendiri adalah singkatan dari Modernists, sebuah subkultur yang muncul di kalangan anak muda Inggris pasca-Perang Dunia II.
Mereka dikenal dengan gaya hidup modern, penampilan stylish, dan kecintaan pada musik seperti ska, soul, jazz modern, hingga rock Inggris seperti The Who dan The Jam. Identitas Mods juga lekat dengan skuter Vespa dan Lambretta, jas ramping, serta sepatu kulit klasik.
Gerakan Mods awalnya merupakan reaksi terhadap konservatisme sosial kala itu, dan menjadi simbol kebebasan berekspresi, individualitas, dan modernitas.
Dari sekadar mode dan musik, Mods berkembang menjadi gaya hidup penuh estetika.
Mods Mayday pertama kali dipopulerkan pada 1980 di Inggris, sebagai respons dari gelombang kebangkitan kembali budaya Mods. Kini, perayaan ini menjadi ajang tahunan yang dirayakan komunitas Mods di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali hingga Banjarmasin, Mods Mayday dirayakan lewat berbagai kegiatan scooter rally, konser tribute band, fashion show retro, hingga temu komunitas.
Acara ini menjadi wadah nostalgia sekaligus pengenalan budaya Mods kepada generasi baru. Budaya Mods mulai dikenal di Indonesia sejak era 90-an, seiring maraknya skena indie music dan pengaruh British pop culture.
Baca Juga : Kelanjutan Proyek Ketahanan Banjir Sungai Veteran, Pemko Inginkan Banjarmasin Jadi Kota Yang Lebih Maju
Baca Juga : Dekatkan Layanan kepada Masyarakat, Bank Kalsel di MPP Tala
Di kota-kota besar, skena Mods tumbuh lewat komunitas skuter klasik, penggemar musik The Jam, hingga kolektor fashion vintage.
Kini, budaya Mods terus bertahan dan bahkan menyatu dengan tren gaya hidup urban. Banyak anak muda tertarik menghidupkan gaya Mods melalui media sosial, thrifting, dan komunitas kreatif yang aktif berkegiatan. Beberapa brand lokal juga mulai merilis koleksi fashion bertema Mods.
Meski masih tergolong subkultur minoritas, keberadaan komunitas Mods di Indonesia menunjukkan bahwa semangat modernisme dan ekspresi diri tetap relevan.

Mods Mayday menjadi simbol bahwa tradisi dan gaya hidup yang terinspirasi dari masa lalu tetap bisa hidup harmonis di era modern.
Panitia Pelaksana Mods Mayday Banjarmasin 2025, Azwin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan event tahunan yang istimewa bagi komunitas Mods di Kota Banjarmasin.
“Acara ini bukan hanya sekedar perayaan gaya hidup dan musik. Tetapi juga bentuk ekspresi kebebasan, persaudaraan dan semangat kreatif anak muda,” ucapnya, Selasa (13/5/2025).
“Ini adalah ruang bagi komunitas untuk berkumpul, berkarya dan semangat klasik dari era 60-an masih masih hidup dan relevan hingga sampai saat ini,” sambungnya.
Ia juga berterimakasih kepada Pemerintah Kota Banjarmasin yang mendukung dan mensuport acara yang dilaksanakan tersebut.
“Kehadiran Ibu Wakil Walikota merupakan semangat tersendiri untuk mendukung ruang-ruang kreatif yang di bangun antar komunitas ini,” jelasnya.
“Semoga dengan adanya Mods Mayday ini kita bisa terus berkarya, menjaga semangat kebersamaan, di Banjarmasin sebagai kota yang terbuka bagi budaya dan kreatifitas generasi muda,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjarmasin, Ananda yang hadir dan membuka langsung kegiatan Mods Mayday Banjarmasin tahun 2025 ini menyambut baik pelaksanaan kegiatan yang sudah ketiga kalinya terlaksana di Banjarmasin.
“Ini merupakan bukti budaya selalu bergerak, dan genrasi muda kita memiliki kemampuan yang luar biasa dengan mengadopsi serta mengembangkan nilai-nilai budaya global secara kreatif tanpa meninggalkan akar kebudayaan lokal yang dimiliki,” tuturnya.
“Kami berharap kegiatan ini bisa berdampak positif bukan hanya dalam membangun komunitas ekspresi budaya di Banjarmasin. Tapi juga turut menggerakan ekonomi lokal kita,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran





