BANJARMASIN, klikkalsel – Tren modifikasi mobil terus berkembang seiring berjalannya waktu. Ditambah dengan perkembangan era digital yang membuat referensi modifikasi mudah didapat.
Sebagai dampaknya mulai banyak generasi milenial yang memiliki tema dan konsep sendiri dalam memodifikasi mobilnya.
Namun sebagian dari mereka enggan mempercayakan “dandanan” mobilnya kepada modifikator lokal dan lebih memilih mengirimkan mobilnya ke luar daerah, khususnya pulau Jawa.
Padahal menurut salah satu kreator banua, Agus Cahyo mengatakan, anggapan tersebut sebenarnya salah besar.
Ia meyakinkan bahwa bengkel-bengkel modifikasi yang ada di Banjarmasin tak kalah jago dalam memodif sebuah mobil, baik secara kualitas bahan maupun hasil pengerjaan secara keseluruhan.
Agus mencontohkan jika dulu ingin membuat pintu yang dibuka naik keatas atau lebih dikenal dengan istilah pintu gunting, pemilik mobil di Banjarmasin harus mengirimkan mobilnya ke pulau Jawa atau paling tidak memesan pintu dan peralatannya dengan biaya belasan juta.
“Sekarang kita bisa bikin disini, dengan biaya jauh lebih murah karena bahan kita cari disini,” ujar pemilik Bengkel CF Autocustom Banjarmasin ini.
Menurut Agus kalau bahan besi bisa dicari di daerah Kuin, sebagaian sparepart pun sudah banyak dijual disini dengan ukuran dan kualitas yang bisa menyesuaikan dengan kantong kita.
“Keuntungan lainnya kalau dikerjakan di daerah kita bisa mengawasi proses pengerjaannya dan bisa menyesuaikan dengan selera kita,” imbuhnya.
Bukti lain jika Banjarmasin tak kalah saing dalam modifikasi adalah dengan dipercayanya Banjarmasin menjadi tuan rumah kontes mobil internasional yang bertajuk Indonesian Automodified (IAM) yang digelar 7 hingga 8 September 2019.
“Biasanya langganan pulau Jawa, tapi kali ini di Banjarmasin, artinya karya anak banua sudah dilirik hingga internasional. Jadi kalau orang luar saja sudah melirik kita, kenapa masih ngirim mobil keluar” pungkas Agus.(david)
Editor : Alfarabi
