Menteri Pertanian Minta Kalsel Siapkan 100 Ribu Hektar Lahan Antisipasi Kekeringan Dampak El Nino

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan langkah-langkah antisipasi dampak El Nino di Kalsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bertandang ke Bumi Lambung Mangkurat, Jumat (11/10/2023). Kunjungan Mentan kali ini memacu Kalsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional untuk menyiapkan langkah strategis guna mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrim kekeringan atau El Nino.

Dalam rakor koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kalsel, Mentan mewanti-wanti momok El Nino berdampak signifikan terhadap penurunan produksi padi. Menurutnya perlu pengawalan khusus di Kalsel menerapkan berbagai program terobosan yang operasional dan optimal.

“Pertemuan terkait antisipasi El Nino ini sangat relevan dan penting sekali, karena kalau tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi,” ucap Syahrul Yasin Limpo dalam rapat koordinasi Antisipasi Dampak El Nino Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Jumat (11/8/2023).

Dia mengungkapkan, produksi pangan di Kalsel sebenarnya tidak memiliki persoalan. Meski demikian, Kalsel harus tetap meningkatkan pengalaman dan praktik-praktik yang sudah berjalan dengan baik dalam menanggulangi El Nino. Sebagaimana Kalsel adalah salah satu daerah penopang pangan nasional selain 6 daerah lainnya dan sebagai penyangga pangan Pulau Kalimantan.

Baca Juga Antispasi Dampak El Nino, Kalsel Ditetapkan Sebagai Penyangga Pangan Utama Nasional

Baca Juga Puluhan Calon Paskibra Banjarmasin Diberi Pembekalan Sebelum Menjalankan Tugas

“Provinsi Kalsel Saya minta Kalsel menyiapkan lahan untuk hadapi El Nino ini 100 ribu hektar, kita booster untuk menghasilkan pangan,” instruksinya.

Tak hanya itu, Mentan mengarahkan penerapan
TATIK LAJU yaitu tanam, petik, olah dan jual.

“Jangan hanya tanam saja. Hasilnya kita simpan di pergudangan yang ada untuk suplai kebutuhan masyarakat hingga Papua,” imbuhnya.

Mentan menyebutkan Kementan memiliki beberapa upaya dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak El-Nino, yakni identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau.

Selanjutnya, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Kemudian peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi.

“Kita melawan El Nino ini juga dengan penyediaan benih tahan kekeringan dan hama penyakit, program 1.000 hektar adaptasi iklim, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, dan penyiapan lumbung pangan sampai level desa,” tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengapresiasi upaya Kementrian Pertanian dalam mendorong pemerintah Provinsi Kalsel dan petani dalam mengantisipasi dampak El Nino.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu menyamakan berdasarkan data BMKG Kalsel bahwa curah hujan di Kalsel pada bulan Agustus sampai Oktober 2023 pada kategori rendah dan diklasifikasikan ke dalam El Nino rendah sampai sedang. Menurutnya di kondisi cuaca tersebut perlu ada upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian.

“Kami sangat mendukung arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo antisipasi El Nino ini dengan cara identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokan menjadi daerah merah, kuning dan hijau, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan lainnya hingga penyiapan lumbung pangan hingga tingkat desa,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, upaya Kalsel saat ini untuk mengantisipasi El Nino melaksanakan gerakan nasional (Gernas) dari bulan Juli sampai dengan September seluas 70.061 hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Perkiraan produksi padi sampai dengan bulan September 2023 berdasarkan kerangka sampel area (KSA) BPS sebanyak 646.074 ton gabah kering giling (GKG).

“Mudah- mudahan, dengan adanya pertemuan koordinasi ini, memajukan pertanian di Kalimantan Selatan ke tingkat yang lebih baik lagi, sehingga berhasil menjadi penyangga pangan ibu kota Negara serta menjadi lumbung pangan nasional. Antisipasi El Nino mulai sekarang siap tangguh lawan bencana,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi