Sebanyak 150 Personil Gabungan Turun Kawal Aksi Jumat Kelabu

Personil gabungan Polresta Banjarmasin dan Polda Kalsel saat persiapan untuk mengawal jalanya teaterikal Jumat Kelabu oleh STB Uniska Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebanyak 150 personil gabungan dari Polresta Banjarmasin dan Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) diturunkan untuk mengamankan dan mengawal jalanya kegiatan teatrikal mengenang tragedi 23 Mei 1997 di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Rabu (22/05/2024).

Kegiatan teatrikal tersebut diketahui dilaksanakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Titian Barantai (STB) dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA MAB)

Kabag Ops Polresta Banjarmasin Kompol I Made Subagia mengatakan, aksi berjalan lancar dan tidak ada gangguan kamtibmas.

“Untuk mengawal jalannya aksi teatrikal ini kita turunkan 60 personel dari Sabhara Polresta dan 60 personel Samapta Polda Kalsel serta 30 orang dari Reskrim maupun Intel,” ujarnya.

Pengamanan diberikan, kata Kabag Ops Polresta Banjarmasin, bertujuan agar peringatan 23 Mei 1997 tersebut berjalan dengan aman dan damai.

“Juga menjaga kelancaran lalu lintas,” jelasnya.

Baca Juga : Kasus Investasi BBM Bodong Oknum Bhayangkari Berlanjut ke Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang

Baca Juga : Unggah Video Hoaks Beras Beracun Dari Cina di Facebook, MH Diringkus Ditreskrimsus Polda Kalsel

Diketahui, aksi tersebut dimulai dari kawasan Mitra Plaza Banjarmasin, kemudian konvoi menuju persimpangan Jalan Pasar Baru.

Lebih lanjut, kata Kompol I Made Subagia, kedepannya diharapkan bagi mahasiswa yang melaksanakan aksi bisa membuat surat izin tertulis kepada kepolisian. Sehingga pihaknya nanti juga bisa lakukan pengamanan

Sementara itu, Ketua Umum Sanggar Titian Barantai mengatakan, Muhammad Riko Fahkhrurozi, aksi teatrikal digelar untuk mengenang dan mengingat jika di Banjarmasin sempat terjadi sejarah kelam, yakni kerusuhan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.

“Kami merawat ingatan bahwasanya Banjarmasin pernah terjadi tragedi kelam, dengan gelaran teatrikal tersebut, diharapkan warga Banjarmasin, bisa menerapkan pentingnya nilai kemanusiaan dan toleransi terhadap sesama, tujuan kami agar tidak terulang dan terjadi kembali untuk kedepannya,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi