BANJARMASIN, klikkalsel – Dalam Rangka Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarmasin menggelar Diskusi kampanye Anti Narkoba di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota Banjarmasin, Kamis (12/7/2018).
Plt Kepala BNNK Banjarmasin Kompol Muhammad Yusuf, dalam kesempatan tersebut menyampaikan dalam langkah nyata yang harus dilakukan untuk memerangi peredaran narkoba yaitu melalui strategi demand reduction (pengurangan permintaan), supply reduction (pengurangan persediaan) dan harm reduction (pengurangan dampak buruk). “Dan Kota Banjarmasin telah melakukan strategi demand reduction,” ujarnya.
Membentuk masyarakat yang memiliki ketahanan dan kebal terhadap narkoba, telah dilakukan kegiatan pencegahan dengan melakukan sosialisasi dan kampanye anti narkoba.
“Sejauh ini, pencegahan narkoba yang kita lakukan sudah melibatkan 43.605 orang dari masyarakat, pekerja maupun pelajar,” ucapnya.
Asisten 2 bidang perekonomian Kota Banjarmasin Hamdi prihatin ternyata Kota Banjarmasin menjadi sasaran empuk peredaran narkoba, malah preferensi penggunaan narkoba di Banjarmasin ini meningkat.
“Ternyata pengedar maupun pengguna itu berada di usia yang sangat produktif, ini sangat disayangkan,” tutur Hamdi.
Menurut Hamdi, upaya memberantas peredaran narkoba dengan penangkapan sangat bagus. Akan tetapi jauh lebih penting sebelumnya dilakukan pencegahan, agar semakin banyak orang yang bisa diselamatkan dengan pencegahan lebih awal.
“Kalau hanya kita berharap kepada BNN, Polisi saya pikir ini tidak akan mampu menuntaskan sepenuhnya, apalagi yang sangat disayangkan pengedar dan penggunanya tidak hanya laki-laki dewasa dan remaja, tetapi anak-anak dan perempuan juga ikut terjerumus, oleh sebab itu saya mengharapkan adanya sosialisi kampanye dan pencegahan yang lebih awal sangat diutamakan,” pungkasnya. (fachrul)
Editor : Farid