BANJARBARU, klikkalsel.com – Wajah Nurkhalis Anshari terpampang besar di papan reklame di Jalan A. Yani KM 23 Banjarbaru dan media sosial dengan tagline ‘GASPOL BANJARBARU’.
Tagline ‘GASPOL BANJARBARU’ ini dicetuskan oleh Nurkhalis dengan melihat animo bahasa prokem (bahasa gaul anak muda), seperti halnya ‘Menyala Abangkuh’ dan lain sebagainya.
Namun ‘GASPOL BANJARBARU’ menurut Nurkhalis memiliki makna mendalam dalam percepatan pembangunan dan ungkapan semagat.
“Jadi memang kita membawa tagline ‘GASPOL BANJARBARU’ menyesuaikan dengan bahasa anak muda sekarang. Akan tetapi ketika kita dalami, kalimat ini memiliki makna yang besar, seperti ungkapan semangat dan juga dalam percepatan pembangunan,” jelasnya kepada klikkalsel.com, Selasa (21/05/2024).
Ia juga mengakui, jika kalimat tersebut menjadi dasar dirinya dalam menyesuaikan pada komunikasi publik masyarakat muda di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini.
“Jadi itu yang kita tuangkan dalam tagline ini. Tapi kalo bicara soal visi dan misi, kita kan belum memiliki pasangan dan belum dapat SK dari partai-partai, jadi cukup kita spil saja dulu secara singkat, bahwa makna yang akan kita bawa di Banjarbaru adalah untuk percepatan dan semangat membangun daerah,” ucapnya.
Nurkhalis mengakui, pada saat ini pembangunan di Banjarbaru memang sudah cepat, namun ketika dirinya diberikan kepercayaan untuk membangun daerah, ia akan menghadirkan kecepatan dan akselerasi pembangunan.
Baca Juga : Aditya Inginkan Kota Banjarbaru Memiliki Infrastruktur yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Baca Juga : Sinyal Duet Muhidin–Hasnur Makin Kuat, Keduanya Melamar ke Sejumlah Partai Yang Sama
Ditanya tentang partai politik (parpol) yang saat ini sudah dipinang, Bang Khalis [sapaan akrab] mengaku telah banyak melakukan komunikasi dengan beberapa partai.
“Tapi saat ini kita juga melihat poros Pilgub. Kalo kita lihat-lihat porosnya ada dua dari Pak Muhidin dan Hasnur serta Acil Odah dan Rozani. Kalo bicara komunikasi, sehari-hari kita juga selalu berkomunikasi karena kita juga terkumpul di dewan,” ungkapnya.
Namun, ia mengakui, telah melamar ketiga Parpol untuk mengusungnya di Pilwali Banjarbaru, diantanya: NasDem dan PKB, serta PKS (Parpolnya sendiri), Kemudian dia juga melirik ke Partai PAN.
“Kita juga komunikas ke Parpol lain, seperti jika ada membuka penjaringan, maka akan kita sesuaikan dengan arahan dari provinsi agar sinkron. Karena belum diputuskan PKS merapat ke poros Acil Odah atau ke Hasnur Muhidin. Jadi kita masih komunikasi agar nyambung dengan poros yang ada,” bebernya.
Selain itu, ditanya terkait majunya di Pilwali Banjarbaru, Nurkhalis mengaku ingin menjadi Wali Kota, namun dalam perjalanan dan dinamika, ada beberapa lobi serta proses penyesuaikan antar Parpol.
“Karena kita mau jadi nomor satu, kita juga harus berkaca pada hasil survei, biasanya tiap Parpol memiliki hasil sendiri, dan juga lembaga independen. Tapi kita (PKS) juga memiliki survei, dan itu rutin kita lakukan,” tuturnya.
Dalam survei tersebut, Nurkhalis berada pada posisi lima besar di tahun 2023 lalu, dan pada 2024 ini masuk di 3 besar, sesuai dengan survei internal.
“Kita akan terus melakukan survei, dengan siapa pasangannya, karena tujuan kita menang. Apakah survei menentukan kemenangan? ya ini sebagai bacaan kita dan indikator untuk meraih kemenangan,” pungkasnya. (Mada Al Madani)
Editor: Abadi