BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menjadi momok Bumi Lambung Mangkurat. Kian hari, titik panas atau hotspot bertambah banyak yang mengakibatkan karhutla meluas mencapai 1.000 hektar di Kalsel.
Data Satgas Penanganan Karhutla Kalsel mencatat 988, 341 hektar luasan hutan dan lahan terbakar per 1 Agustus 2023. Terparah di Banjarbaru, 438 hektar lahan dan hutan terdampak.
Upaya penanganan terus dilakukan satgas dengan mengerahkan tiga unit helikopter water bombing BNPB sebagai langkah terakhir memadamkan api di titik yang tidak bisa diakses jalur darat. Hal ini guna meminimalisir karhutla meluas.
Dua unit helikopter patroli BPNB pun juga dikerahkan untuk memantau langsung titik hotspot. Seperti yang dilakukan langsung unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel, Selasa (1/8/2023) sore kemarin.
Tak tanggung-tanggung, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto dan Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi secara langsung melakukan pemantauan udara Lanud Syamsudin Noor, Banjarbaru. Pemantauan udara berlangsung sekitar 1 jam 30 menit.
“Giat ini sebagai bahan rapat lanjutan kita nanti untuk evaluasi agar maksimal, menangani karhutla,” ucap Brigjen TNI Ari Aryanto.
Baca Juga : BNPB Atensi 3.281 Titik Api Karhutla Dengan Luasan 425 Hektar di Kalsel
Baca Juga : Teknologi Modifikasi Cuaca Siap Dikerahkan Untuk Pengendalian Karhutla Kalsel
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian menyampaikan pemantauan udara yang dilakukan meliputi wilayah Liang Anggang, Bati-Bati, Kurau, sebagian Tambang Ulang, kemudian ke Martapura Barat, sampai dengan wilayah Jejangkit. Alhasil, ungkapnya paling banyak titik api terpantau di wilayah selatan dari Bandara Syamsudin Noor.
”Yang banyak itu memang di daerah selatan bandara, seperti di Liang Anggang, Bati-Bati dan Kurau,” sebutnya.
Kapolda juga mengatakan sejumlah titik air untuk melakukan pemadaman jika terjadi karhutla sudah terjadi penyusutan akibat kemarau.
“Oleh karena itu, saat rapat nanti Kami sepakat akan mengundang beberapa instansi terkait, badan wilayah sungai (BWS),” jelas Kapolda.
Sementara Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan Kalsel masuk dalam 6 provinsi prioritas mitigasi penanganan nasional karhutla Dia berharap, kondisi karhutla di Kalsel bisa terus dikendalikan dengan upaya sinergitas yang kuat dari Forkopimda Kalsel.
“Memang karhutla terjadi, namun masih bisa dikendalikan,” pungkasnya.
Untuk diketahui hingga saat ini, enam daerah kabupaten/kota di Kalsel telah menetapakan Status Siaga Karhutla antara lain Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah. (rizqon)
Editor: Abadi